MAGETAN (Lensamagetan.com) – Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Yosonegoro Magetan menggelar wisuda dan pelepasan 607 siswa-siswi tahun ajaran 2021/2022, Senin (30/5/2022).
Bertempat di Lapangan Futsal SMK Yosonegoro, acara pelepasan ratusan pelajar itu disaksikan oleh berbagai undangan, mulai dari Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Cabdindik) Provinsi Jawa Timur Wilayah Ponorogo-Magetan, Lena, M.Pd, Ketua Yayasan Dharma Wanita, Dra Hj Titik Suprawoto M.Pd, para perusahaan yang bekerjasama dengan SMK Yosonegoro, Kepala Sekolah, Guru dan undangan lainya.
“Saya ucapkan terimakasih kepada Kepala Sekolah, Guru bersama tim. Kemudian Ketua Komite bersama tim yang terus bergerak dan update ilmu dan teknologi sehingga menghasilkan anak-anak yang tidak hanya cerdas tapi juga santun,” kata Dra Hj Titik Suprawoto M.Pd, Ketua Yayasan Dharma Wanita Kabupaten Magetan, Senin (30/5/2022).
Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Cabdindik) Provinsi Jawa Timur Wilayah Ponorogo-Magetan, Lena, M.Pd menambahkan, hasil pantau Cabdindik Provinsi Jawa Timur, SMK Yosonegoro merupakan salah satu SMK yang patut dijadikan contoh SMK-SMK lain di Ponorogo dan Magetan.
Karena menurutnya SMK Yosonegoro memang sudah terbukti mencetak siswa-siswi yang berprestasi, baik yang ingin melanjutkan ke Perguruan Tinggi ataupun
langsung terjun ke dunia kerja.
“SMK Yosonegoro bisa menjadi salah satu inspirasi SMK-SMK di Ponorogo dan Magetan, dilihat dari prestasi siswanya dan keterserapan di dunia kerja, melanjutkan ke Perguruan tinggi atau berwiraswasta,” ujarnya.
Disisi lain, Kepala SMK Yosonegoro Magetan Khamid Manan,ST,M. MPd berharap, sebanyak 607 siswa-siswi yang sudah di wisuda bisa terus mengembangkan ilmu dan kreatifitasnya masing-masing baik di dunia industri maupun di jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Khamid Manan berpesan, disamping mempunyai ilmu yang tinggi, para siswa-siswi juga harus diimbangi oleh perilaku yang baik sehingga bisa menjadi pribadi-pribadi yang sopan santun dan berakhlak baik.
“Semoga anak-anak sukses dengan perkembangan teknologi karena sekolah kita sekolah teknologi, tapi anak-anak jangan lupa perilaku dan sopan santun. Kenapa kita juga menggandeng ulama dan Kyai, karena kita ingin anak-anak kita ini berakhlak baik, berhati lemah lembut seperti santri,” tutupnya.(ton/red)