MAGETAN (Lensamagetan.com) – Mendekati Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang sudah tidak lama lagi, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Magetan menggandeng para jurnalis yang ada di Magetan agar terlibat dalam Pengawasan Partisipatif Pemilu 2024 mendatang.
Puluhan jurnalis yang tergabung dalam beberapa asosiasi tersebut, diharapkan bisa ikut membantu Bawaslu Magetan dalam mengawasi jalanya Pemilu, karena awak media mempunyai peranan yang sangat penting dalam pengawasan pemilu nanti.
Sebagai narasumber dalam acara sosialisasi Pengawasan Partisipatif Pemilu Serentak 2024 kali ini, Bawaslu menggandeng Wakil Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur Machmud Suhermono.
“Acara Sosialisasi Pengawasan Partisipatif ini dalam rangka menyambut Pemilu 2024. Sengaja menggandeng jurnalis, karena pada masa sekarang ini peran media sangat dominan. Apalagi seperti sekarang ini, banyak muncul berita-berita hoaks. Untuk itu, kami mengharap media massa dapat menyajikan berita yang menyejukkan. Apalagi saat ini sudah memasuki tahapan Pemilu,” kata Hendrat Subiyakto Ketua Bawaslu Kabupaten Magetan, Rabu (06/07/2022).
Sementara itu, Muries Subyantoro, Kordiv Pengawasan dan Hubungan Antar Lembaga Bawaslu Magetan, yang juga sebagai pemateri dalam Sosialisasi tersebut menyampaikan, bahwa selain dari Bawaslu, masyarakat maupun ormas dan media juga mempunyai hak dalam mengawal jalannya Pemilu Serentak 2024 mendatang.
“Untuk pengawasan dalam Pemilu Serentak mendatang tidak hanya Bawaslu yang berhak, setiap masyarakat, ormas maupun media juga mempunyai hak yang sama. Seperti saat ini, kita (Bawaslu/red) menggandeng awak media karena media punya peran utama dalam pemberitaan. Media bisa memberitakan Bawaslu, KPU, partai politik, calon kepala daerah, caleg dan semua hal tentang pemilu,” jelas Muries.
Dengan digelarnya Sosialisasi Pengawasan Partisipatif ini, Muries juga berharap agar media bisa menjadi partner terdepan dengan Bawaslu dalam menyongsong Pemilu Serentak 2024 mendatang.
”Kita berharap kedepan nantinya teman teman media bersedia untuk menjadi pelapor atau menginformasikan jika di lapangan menemukan pelanggaran pemilu,”tutupnya.(niel/ton)
