MAGETAN (Lensamagetan.com) – Ketua DPRD Magetan, Sujatno angkat bicara terkait kasus dugaan korupsi Dana Desa (DD) yang menyerat nama kepala desa (Kades) Ngariboyo, Kecamatan Ngariboyo, Magetan, Rabu (8/5/2024) kemarin.
Menurut Sujatno, dengan adanya kejadian itu bisa menjadi pelajaran kepala desa yang lainya di Magetan untuk segera merubah pola pikir untuk menghilangkan korupsi yang ada di pemerintah desa.
“Kepala desa harus profesional dan bekerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya,” kata Sujatno.
Soal keuangan di desa, Sujatno juga mengingatkan bahwa seharusnya sesuai aturan yang berlaku, harusnya yang mengelola adalah kepala urusan (Kaur) keuangan, bukan kepala desa. Pun, itu harus selalu di kroscek dan sesering mungkin diberikan pembinaan agar berjalan dengan baik.
“Jika sering dilakukan pengecekan atas laporan keuangannya, saya berkeyakinan akan terhindar dari praktek-praktek korupsi,” ujarnya.
Selian itu, lanjut Sujatno peran dari pendamping desa juga sangat penting dalam kasus seperti ini. Karena harus ada yang mengingatkan kepala desa bila arahnya sudah tidak benar.
“Kalau sudah begini, akhirnya masyarakat yang dirugikan. Jabatan itu amanah, harus ikhlas mengabdi pada rakyat dan jangan pengen kaya dengan menyalahgunakan jabatan,” imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Desa (Kades) Ngariboyo, Sumadi dijebloskan ke Rutan kelas IIB Magetan, setelah diduga menyalahgunakan Dana Desa (DD) tahun anggaran 2018-2019, Rabu (8/5/2024).
Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Magetan, Kasi Intel Kejari Magetan, Muhammad Andi Sofyan mengatakan, dijeratnya Kades Ngariboyo tersebut setelah ditemukan Surat Pertanggungjawaban (SPJ) fiktif untuk mengeluarkan dan mencairkan dana desa yang diduga dilakukan olehnya dengan total kerugian negara mencapai Rp 209 juta rupiah.(niel/*)
