MAGETAN (Lensamagetan.com) – Salah satu upaya memajukan UMKM yang digerakan oleh masyarakat, Kelurahan Sukowinangun menggelar Festival Lempeng dengan aneka kreasi dan jenis lempeng, Minggu (28/7/2024).
Acara yang berlangsung dengan meriah ini menjadi bagian dari acara rutin tahunan di Kelurahan Sukowinangun yang kali ini dikemas dengan Kirab Uluwetu Bumi Sisipan, sebuah tradisi tahunan yang melambangkan rasa syukur dan harapan di Kelurahan Sukowinangun.
Festival Lempeng yang digelar perdana di tahun 2024 ini berhasil menarik perhatian warga yang antusias menyaksikan berbagai kegiatan budaya yang disajikan. Berbagai pertunjukan seni, tari-tarian tradisional, dan lomba kreasi lempeng menjadi daya tarik tersendiri dalam acara ini.
Lurah Sukowinangun, Agus Dwi Aryanto mengungkapkan bahwa Festival Lempeng ini bukan hanya sekadar perayaan kuliner, tetapi juga menjadi ajang untuk mempererat tali silaturahmi antar warga dan memperkenalkan kekayaan budaya lokal kepada generasi muda.
“Kirab ini merupakan yang kedua kali dan yang menarik adalah bersatunya dusun Banjarmelati yang dulunya Kelurahan Tambran masuk di Kelurahan Sukowinangun. Di Sukowinangun ini turun temurun sudah menjadi industri lempeng. Jadi pada kesempatan ini kita adakan Festival Lempeng,” kata Agus.
Para peserta lomba Festival lempeng, yang diikuti oleh 18 peserta dari warga lokal ini, bersaing menunjukkan kreativitas dan keahlian mereka dalam mengolah lempeng menjadi hidangan yang menggugah selera.
” Di Kelurahan Sukowinangun ini ada 32 Industri lempeng yang berada di 2 RW. Tapi yang paling banyak berada di Banjarmelati,” ujarnya.
Acara Kirab Uluwetu Bumi Sisipan kali ini berlangsung dengan khidmat. Prosesi kirab yang diikuti oleh segenap perangkat kelurahan dan seluruh lapisan masyarakat membawa berbagai hasil bumi sebagai simbol rasa syukur dan harapan akan berkah yang berlimpah.
Festival Lempeng dan Kirab Uluwetu Bumi di Sukowinangun diharapkan dapat terus menjadi tradisi yang lestari dan memberikan dampak positif bagi masyarakat. Dengan semangat kebersamaan dan rasa syukur, acara ini sukses menciptakan kenangan manis bagi semua yang hadir.
“Kedepannya festival Lempeng seperti ini rencananya akan dijadikan agenda rutin di tingkat Kabupaten,” jelasnya.
Kelurahan Sukowinangun sekali lagi menunjukkan kekompakan dan kebersamaannya dalam menjaga dan melestarikan tradisi budaya, sekaligus mempromosikan potensi daerah sebagai wilayah dengan khas industri lempeng yang patut untuk dikunjungi.
Sebagai informasi, dalam Festival Lempeng kali ini dewan juri mengambil 3 juara terbaik yang dinilai dari segi rasa dan juga pengemasan. Juara 3 atas nama lempeng Pak Suji, juara 2 atas nama lempeng Mbah Bejo dan untuk juara Pertama adalah lempeng Sri Joko.(niel/red)