MAGETAN (Lensamagetan.com) – Kepala SMK PGRI 1 Magetan, sekaligus Ketua MKKS SMK Swasta di Magetan, S. Agus Triyono, S.Pd, M.Si, M.H. siap mendukung dan mensukseskan program pemerintah pusat mengenai Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk anak Indonesia, Selasa (17/12/2024).
Ditemui di kantornya di SMK PGRI 1 Magetan, Agus Triyono menjelaskan, bahwa Makan Bergizi Gratis (MBG) ini adalah salah satu program prioritas Presiden Prabowo Subianto. Melalui program ini, Presiden ingin mengurangi kesenjangan gizi, meningkatkan kualitas hidup anak-anak Indonesia, dan membentuk SDM unggul yang mampu bersaing di masa depan.
“Saya bersama tim, yakni seluruh Kepala SMK Swasta di Magetan sangat mendukung dengan program makan bergizi gratis ini di Kabupaten Magetan,” kata S. Agus Triyono, S.Pd, M.Si, M.H.
Agus Triyono menjelaskan, semua siswa-siswi SMK PGRI 1 Magetan saat ini sudah terdata dalam program makan gratis ini, kemudian untuk teknisnya dirinya ikut sesuai dengan rencana program.
“Anak-anak kami di SMK PGRI 1 Magetan sudah terdata dalam program makan bergizi gratis ini, totalnya ada 375 anak,” ujarnya.
Agus berharap, dengan adanya program Makan Bergizi Gratis (MBG) ini benar-benar membawa manfaat yang luar biasa bagi anak-anak bangsa, serta meningkatkan kwalitasnya sesuai dengan keinginan Bapak Presiden Prabowo Subianto.
“Harapan kami program ini berjalan dengan baik, semua mendukung dan mensukseskan program ini sehingga sehingga program makan bergizi gratis ini bisa meningkatkan kualitas pendidikan anak-anak,” imbuhnya.
Sebagai informasi, program makan bergizi gratis pada Pemerintahan Prabowo Subianto ini rencananya akan diberikan dua kali dalam sehari, yakni pagi dan siang hari. Pemerintah sendiri berencana mengalokasikan anggaran Rp 71 triliun untuk program makan bergizi gratis 2025. Anggaran itu masuk dalam anggaran pendidikan dalam APBN 2025 yang dianggarkan Rp 722,6 triliun.
Rencana awal, program ini hanya akan diberikan kepada anak sekolah, akan tetapi seiring dengan persiapannya, program MBG ini nantinya akan diperluas dengan menyasar anak di rumah dan ibu rumah tangga yang diharapkan juga dapat membantu mengatasi masalah kekurangan gizi anak Indonesia.(ton/red)