Bedah Buku Sang Surya di Gunung Lawu, Warnai Musda Muhammadiyah Magetan Ke-14

Bedah Buku Sejarah Muhammadiyah dan Tabligh Akbar dalam rangka Musyawarah Daerah (Musda) Muhammadiyah ke-14 dan Aisyiyah ke- 13 Kabupaten Magetan.(Daniel/Lensamagetan.com)

MAGETAN (Lensamagetan.com) – Musyawarah Daerah (Musda) Muhammadiyah ke-14 dan Aisyiyah ke- 13 Kabupaten Magetan, menggelar Bedah Buku Sejarah Muhammadiyah dan Tabligh Akbar, Sabtu (6/5/2023).

Bertempat di Pendopo Surya Graha Magetan, acara dihadiri langsung oleh Bupati Magetan, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Ketua BKMT Kabupaten Magetan, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah, Pimpinan Daerah Aisyah dan tamu undangan lainnya.

Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Magetan, Sumino mengatakan, bahwa Musda Muhammadiyah kali ini merupakan serangkaian acara.

Kegiatan diawali dengan kegiatan sosial, seperti donor darah, pasar murah, kemudian Muspimda dalam rangka memilih calon anggota pimpinan daerah dan sidang pleno pertanggungjawaban pimpinan daerah periode 2015-2022.

“Acara puncaknya jatuh pada tanggal 14 Mei 2023, yaitu Pemilihan Pimpinan Daerah Muhammadiyah dan Pimpinan Daerah Aisyah Kabupaten Magetan,”ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Prof. Dr. H. Abdul Mu’ti, M.ED, mengucapkan terimakasih kepada Pemkab Magetan yang sudah memberikan fasilitas untuk Musda kali ini.

Dalam kegiatan itu, dirinya juga mengingatkan akan pentingnya menulis, karena menurutnya menulis merupakan bagian dalam membangun peradapan dan sebagai ciri umat yang berkemajuan.

“Kami ucapkan terimakasih kepada Bupati Magetan karena telah memberikan bantuan berupa fasilitas tempat yang kita gunakan untuk tabligh akbar ini,”imbuhnya.

Sementara itu, ditempat yang sama, Bupati Magetan Suprawoto mengucapkan selamat melaksanakan Musyawarah Daerah (Musda) Muhammadiyah ke-14 dan Aisyiyah ke- 13 Kabupaten Magetan.

Dirinya menyampaikan, mudah – mudahan apa dilakukan dan yang di niatkan di berikan keberkahan oleh Allah SWT.

“Saya terharu karena tadi sudah dibedah buku Sang Surya di Gunung Lawu. Kewajiban kita semua untuk menarasikan semua peristiwa yang berkembang. Tidak ada buku yang sempurna kecuali kitab suci oleh sebab itu jangan ragu – ragu untuk menulis,”terangnya.

Menurut Bupati, menulis adalah pekerjaan yang kekal, hal itu dikarenakan sehebat apapun manusia akan terlupakan apabila tidak ada karya tulis yang ditinggalkannya.

“Orang boleh hebat, kaya dan pintar setinggi langit kalau dia tidak menulis maka dia akan dilupakan sejarah. Menulis adalah pekerjaan yang abadi. Oleh sebab itu kalau kita ingin abadi di dunia ini mari kita menulis. Karena buku itu adalah monumen,”bebernya.

Selain Bedah Buku Sejarah Muhammadiyah dan Tabligh Akbar, dalam Musyawarah Daerah (Musda) Muhammadiyah ke-14 dan Aisyiyah ke- 13 Kabupaten Magetan ini juga dilakukan penandatanganan plakat peresmian masjid Birrul Walidain PCM Bendo yang dilakukan para petinggi Muhammadiyah yang didampingi oleh Bupati Magetan Suprawoto.(niel/red)

[url=https://ibb.co.com/SNKXXWt][img]https://i.ibb.co.com/wyKNN3S/Cokelat-Kreatif-3-Makanan-Khas-Bandung-Instagram-Story-20241218-183756-0000.png[/img][/url]