MAGETAN (Lensamagetan.com) – Di tengah kenaikan harga kebutuhan pokok dan sulitnya lapangan kerja, Anggota Komisi VII DPR RI, Novita Hardini, membawa kabar segar bagi para pelaku pariwisata di Magetan. Ia menyoroti fenomena masyarakat yang “butuh healing” sebagai sebuah peluang emas yang harus segera ditangkap.
Untuk mewujudkannya, Novita Hardini menggandeng Kementerian Pariwisata Republik Indonesi (Kemenpar RI) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Penyelenggaraan Event Nasional. Acara ini digelar di Hotel Bukit Bintang, Magetan, Sabtu (15/11/2025), dengan tujuan utama mendorong daya saing pariwisata daerah.
Acara ini dihadiri langsung oleh para “motor” pariwisata Magetan, mulai dari pelaku usaha wisata, event organizer (EO), hingga pegiat UMKM. Turut hadir Ketua Komisi B DPRD Magetan Rita Haryati, Kepala Disbudpar Magetan Joko Trihono, dan seniman kondang Jawa Timur, Heri Lentho, yang didapuk sebagai narasumber.
Dalam sambutannya, Novita Hardini blak-blakan memaparkan kondisi sulit yang tengah dihadapi masyarakat.
“Kita tahu semua bahan baku naik. Telur naik, beras naik, minyak naik. Banyak juga masyarakat yang mengeluhkan susahnya dapat lapangan pekerjaan karena pabrik besar pada tutup,” ujar Novita.
Tantangan ini, menurutnya, diperparah dengan pemotongan anggaran daerah yang berdampak langsung pada perputaran ekonomi. Namun, Novita meminta masyarakat tidak berkecil hati. Ia membeberkan data mengejutkan.
“Di tengah ekonomi yang sulit seperti ini, survei membuktikan 89% masyarakat Indonesia itu butuh hiburan!” tegasnya.
Politisi PDI Perjuangan ini melihat ada pergeseran kebiasaan besar di masyarakat. “Kalau dulu orang 50 tahun ke atas tidak punya uang, ya diam di rumah. Tapi yang 50 tahun ke bawah, ada atau tidak ada uang, kepinginnya healing, kepinginnya nongkrong di kafe, kepinginnya datang ke event-event,” jelasnya.
Fenomena inilah yang menurut Novita harus menjadi peluang emas (opportunity) bagi Magetan. Ia menyebut, penopang ekonomi nasional saat ini bukan lagi industri besar, melainkan 70% disumbang oleh UMKM dan IKM (Industri Kecil Menengah), di mana sektor pariwisata ada di dalamnya.
“Ini yang harus menjadi peluang! Bagaimana Magetan ini bisa menjadi kota pariwisata di Jawa Timur,” serunya.
Bimtek ini, lanjutnya, adalah langkah awal untuk “belanja masalah” dan menyerap aspirasi.
“Saya ingin diskusi, kira-kira yang menghambat majunya sektor pariwisata di Kabupaten Magetan itu apa saja, dan yang bisa saya bantu perjuangkan apa,” kata wakil rakyat dari dapil Jatim 7 (termasuk Magetan) ini.
Novita berjanji akan terus mengawal kemajuan Magetan dengan mendatangkan program dari kementerian lain yang menjadi mitra kerjanya di Komisi VII DPR RI.
“Hari ini saya mendatangkan Kementerian Pariwisata. Mungkin besok bisa mendatangkan Kementerian UMKM, dan seterusnya. Saya ingin melihat Magetan maju!” tutupnya.(ton/red)












