MAGETAN (Lensamagetan.com) – Jamaah haji Kabupaten Magetan akhirnya bisa merasa lega, setelah 2 tahun lamanya Pemerintah Arab Saudi yang menutup ibadah haji karena Pandemi Covid-19, akhirnya dapat membuka kembali dan hari ini Pemerintah Kabupaten Magetan bisa kembali memberangkatkan jamaah haji dari Magetan, Senin (06/06/2022).
Sebanyak 173 jamaah haji yang berasal dari berbagi daerah di Kabupaten Magetan ini, diberangkat langsung oleh Bupati Magetan Suprawoto dari Pendopo Surya Graha Kabupaten Magetan.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Magetan, Muttaqin yang juga merupakan ketua panitia pemberangkatan jamaah haji tahun 2022 mengatakan, bahwa pemberangkatan jamaah haji dari kabupaten magetan ini telah sesuai dengan kebijakan yang telah dikeluarkan oleh Pemerintah Arab Saudi.
“Alhamdulillah hari ini kita sudah memberangkatkan 173 jamaah haji dari Kabupaten Magetan yang dimana semua jamaah dalam kondisi sehat wal afiat dan sudah melakukan vaksin booster sesuai dengan kebijakan dari pemerintah pusat,”ujar Muttaqin.
Muttaqin menjelaskan, untuk kebijakan terkait ibadah haji tahun ini, yang menentukan bukanlah Kementerian Agama Indonesia melainkan dari Pemerintah Arab Saudi, baik dari pembatasan umur maupun yang lainnya.
“Untuk kebijakan seperti pembatasan umur yang maksimal usia 65 tahun itu merupakan kebijakan dari Pemerintah Arab Saudi bukan dari Pemerintah Pusat maupun Kemenag. Sedangkan dari Kabupaten Magetan sendiri jamaah haji yang berangkat hari ini usia termuda 21 tahun dan untuk yang paling tua usia 57 tahun,” terangnya.
Sementara itu, ditempat yang sama Bupati Magetan Suprawoto juga menyampaikan himbauan kepada semua jamaah haji asal Magetan yang akan berangkat agar tetap menjaga protokol kesehatan untuk saling menjaga kesehatanya masing-masing.
“Jadi untuk jamaah haji yang berangkat harus tetap selalu menjaga Prokes nya dan kesehatan, sehingga bisa nyaman dalam menjalankan ibadah haji. Intinya harus pandai – pandai untuk menjaga kesehatannya dan harus pintar membagi waktu di sana karena tahun ini adalah ibadah haji yang unik dalam artian ibadah haji yang pertama setelah 2 tahun pemerintah Arab Saudi menutup diri,” tutup Suprawoto (niel/ton)