HAB ke-80 Kemenag, Ratusan Siswa Madrasah Magetan ‘Menyulap’ Kota Menjadi Panggung Seni

Pemberangkatan peserta drumband oleh Kepala MAN 3 Magetan.(Lensamagetan.com)

MAGETAN (Lensamagetan.com) – Pagi ini, Sabtu (20/12/2025), aspal jalanan protokol Kabupaten Magetan tak lagi sekadar menjadi lintasan kendaraan. Suasana mendadak berubah menjadi lautan warna dan deru irama. Dentuman drum yang bertenaga berpadu dengan melodi jernih dari musik tiup, menciptakan sebuah simfoni yang menarik ribuan pasang mata untuk menepi sejenak.

Ratusan siswa dari berbagai jenjang pendidikan di bawah naungan Kementerian Agama (Kemenag) Magetan tengah “unjuk gigi”. Mereka bukan sedang melakukan pawai biasa tapi sedang merayakan semangat dalam Parade Drumband menyambut Hari Amal Bhakti (HAB) ke-80 Kementerian Agama RI.

Dari barisan anak-anak mungil di tingkat Raudhatul Athfal (RA) yang tampak menggemaskan dengan seragam kebesarannya, hingga siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) yang tampil dengan formasi presisi, semuanya melebur dalam kegembiraan. Parade ini menjadi bukti nyata bahwa kreativitas tidak memiliki batas usia.

Bagi mereka, setiap ketukan drum adalah hasil dari latihan disiplin berbulan-bulan di sekolah. Hal ini ditegaskan oleh Kepala Kantor Kemenag Magetan, Dr. H. Taufiqurrohman, M.Ag. Di tengah keriuhan acara, beliau tampak bangga melihat antusiasme para peserta.

“Ini menjadi wadah bagi anak-anak kami yang selama ini telah berlatih untuk meningkatkan keterampilan dan kecerdasan di bidang seni drumband. Kami ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa lembaga pendidikan di bawah naungan Kemenag memiliki kegiatan yang variatif dan berkualitas,” ujar Dr. Taufiqurrohman.

Bagi Kemenag Magetan, drumband bukan hanya soal harmoni suara. Ada pesan tersirat tentang pembentukan karakter, kerja sama tim, dan ketangkasan mental. Madrasah kini tak lagi dipandang sebelah mata dalam urusan pengembangan bakat non-akademik.

“Kami berharap masyarakat semakin tahu bahwa Madrasah dan RA mampu mengantarkan anak-anak kita menjadi pribadi yang cerdas, terampil, soleh, dan solihah,” imbuh Dr. Taufiqurrohman menekankan pentingnya peran Madrasah dalam mencetak generasi unggul.

Keriuhan parade drumband ini sebenarnya hanyalah satu dari sekian banyak warna dalam rangkaian peringatan HAB ke-80 yang telah bergulir sejak November lalu. Kemenag Magetan telah menyiapkan “maraton” kompetisi, mulai dari kecerdasan linguistik melalui pidato Bahasa Arab dan Inggris, hingga ketangkasan fisik di lapangan futsal dan voli.Namun, semua kemeriahan ini akan bermuara pada satu titik khidmat.

Sebagai penutup, Dr. Taufiqurrohman menyampaikan apresiasinya kepada semua pihak yang mendukung perjalanan Madrasah sejauh ini.

“Puncaknya nanti di Januari melalui upacara HAB. Kami sangat berterima kasih kepada rekan-rekan media yang membantu mensosialisasikan kegiatan ini. Dukungan masyarakat sangat kami harapkan agar Madrasah terus konsisten memberikan layanan terbaik dalam mencetak kader bangsa yang sukses di masa depan,” imbuhnya.

Hari ini, Magetan tidak hanya mendengar suara drum, tapi juga mendengar pesan optimisme tentang masa depan generasi muda yang cerdas, terampil, dan berakhlak mulia.(*)

Tinggalkan Balasan