MAGETAN (Lensamagetan.com) – Seni Reog Ponorogo Gagrak Magetan merayakan hari lahirnya yang ketiga dengan serangkaian acara seni reog yang penuh warna dan menarik, Jumat (24/5/2024).
Perayaan ini diselenggarakan di lapangan Desa Kalang, Kecamatan Sidorejo, Magetan dan berhasil menarik perhatian ratusan warga setempat yang antusias menyaksikan pertunjukan budaya yang kaya akan nilai-nilai tradisional ini.
Acara ini dimulai dengan selamatan bersama pada pukul 13.00 WIB di Balai Desa Kalang. Dilanjutkan dengan kirab dadak merak yang diiringi oleh irama gamelan khas Reog Ponorogo Gagrak Magetan.
Para penari dengan kostum megah dan topeng Singo Barong tampil memukau, menampilkan atraksi-atraksi yang menggambarkan keperkasaan dan keberanian. Tidak ketinggalan, Warok dan Bujang Ganong turut memeriahkan suasana dengan tarian dan aksi akrobatik yang mengundang tepuk tangan meriah dari penonton.
Pengurus Seni Reog Gagrak Magetan, Andri Agus Setiawan, menyampaikan bahwa acara ini bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga merupakan upaya untuk melestarikan budaya Reog Ponorogo yang sudah menjadi bagian penting dari identitas masyarakat Magetan.
“Ini kita memperingati ulang tahun Gagrak Magetan yang ke-3. Kami berharap dengan perayaan ini, generasi muda semakin mengenal dan mencintai seni tradisional kita. Reog Ponorogo bukan hanya sebuah pertunjukan, tetapi juga warisan budaya yang harus dijaga dan dilestarikan,” ujarnya, Jumat (24/5/2024).
Berbagai atraksi yang ditampilkan pada hari peringatan hari lahir seni Reog Ponorogo Gagrak Magetan ini benar-benar mampu menyedot animo masyarakat di Magetan dan juga meningkatkan perekonomian, dengan banyaknya para pedagang dan UMKM yang laris manis di sekitar lokasi.
“Kita menampilkan 6 dadak merak, 10 penari Jathilan. Terus ada lagi bujang ganong dan yang terakhir nanti ada Kucingan,” imbuhnya.
Dikesempatan kali ini, Mas Andri yang juga sebagai penggiat budaya muda Magetan berharap dalam usia yang ketiga tahun ini, Kesenian Reog Ponorogo Gagrak Magetan bisa lebih kreatif dan lebih bersemangat dalam melestarikan budaya leluhur.
“Dalam usia yang ketiga ini, ibarat anak-anak itu baru belajar berlari. Jadi saat ini Gagrak Magetan ini masih dalam masa perkembangan untuk menonjolkan ciri khas yang bisa menjadi pembeda dengan seni Reog Ponorogo lainnya. Sehingga kedepannya seni Reog Ponorogo Gagrak Magetan ini bisa lebih dikenal dengan keistimewaannya sendiri,” terang Mas Andri.
Dengan suksesnya acara ini, Seni Reog Ponorogo Gagrak Magetan diharapkan akan terus berkembang dan mendapat tempat di hati masyarakat, serta menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk menjaga kebudayaan lokal masing-masing.(niel/*)