MAGETAN (Lensamagetan.com) – Semangat guyub rukun Warga RT 03/RW 02 Kelurahan Tambran, Kecamatan Magetan kompak membangun taman TOGA sekaligus menghidupkan kembali Pasar Slendro, Sabtu (9/8/2025).
Kegiatan ini menjadi salah satu agenda spesial dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia.
Triana, selaku perwakilan warga sekaligus pembawa acara, menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan sekadar melestarikan tanaman obat, tetapi juga sebagai panggung bagi potensi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal.
“Dari warga RT 03, kami mengangkat UMKM dan menjadikannya bagian dari menghidupkan kembali Pasar Slendro yang bersinergi dengan taman TOGA. Dulu di sini ada pasar pada zamannya, dan sekarang kami kembangkan kembali dalam bentuk promosi produk lokal. Harapannya, usaha di daerah kami dan sekitarnya bisa maju,” ujarnya.

Suasana Pasar Slendro mini itu diwarnai dengan berbagai produk olahan warga, mulai dari kecap hingga minuman rempah. Kehadirannya tak hanya mempercantik lomba TOGA, tetapi juga menjadi ajang silaturahmi yang mempererat persaudaraan antarwarga.
Tak hanya sarat kreativitas, Kelurahan Tambran juga menyimpan nilai sejarah yang berharga. Andri Agus Setiawan, pemerhati sejarah dan budayawan Magetan sekaligus putra asli Tambran, mengungkapkan bahwa wilayah ini adalah titik awal berdirinya Kabupaten Magetan.
“Dulu, Adipati Yosonegoro, Adipati pertama Kabupaten Magetan, tinggal dan dimakamkan di Desa Tambran. Keberadaan makam tersebut menjadi bukti otentik peran penting Tambran dalam awal sejarah Magetan,” jelasnya.
Andri menambahkan, keberadaan makam tersebut adalah pengingat bahwa Tambran memegang peranan vital dalam perjalanan sejarah daerah ini.
“Tambran bukan sekadar wilayah administratif, tetapi juga pusat sejarah yang membentuk identitas dan kebudayaan Magetan sejak ratusan tahun lalu,” tegasnya.
Perpaduan semangat gotong royong, pelestarian tanaman herbal, promosi UMKM, serta kebanggaan terhadap sejarah lokal, menjadikan lomba TOGA di RT 03/RW 02 Tambran sebagai contoh inspiratif bagi lingkungan lain dalam menjaga tradisi sekaligus menyemarakkan kemerdekaan.(niel/red)












