MAGETAN (Lensamagetan.com) – Inovatif dan melatih pendidikan demokrasi untuk siswa-siswinya, SMK Yosonegoro menggelar pemilihan Ketua OSIS masa bakti 2025-2026 secara Electronic Voting (e-Voting).
Sistem Electronic Voting (e-Voting) adalah sebuah sistem yang memanfaatkan perangkat elektronik dan mengolah informasi digital untuk membuat surat suara, memberikan suara, menghitung perolehan suara, mengirim hasil perolehan suara, menayangkan perolehan suara, memelihara dan menghasilkan perhitungan suara.
Sistem e-Voting sudah pernah diterapkan oleh Pemkab Magetan dalam Pemilihan Kepala Desa (Pilkades), dan menjadi percontohan Kabupaten dan kota lain di Indonesia.
Keuntungan yang didapat dari e-Voting ini adalah paperless, meminimalisir kecurangan dan real time result. Dilengkapi dengan sistem anti hack sehingga aman dan terpercaya.
“Kita pilih e-voting karena kita sudah masuk perkembangan teknologi. Di Kabupaten Magetan sendiri, pemilihan kepala desa sudah menggunakan e-voting. Kita belajar memperkenalkan itu kepada anak-anak,” kata Wakil Kepala Bidang Kesiswaan, Handitia kepada Lensamagetan.com.
Dijelaskan Handitia, pemilihan ketua OSIS ini dilaksanakan pada hari Kamis (10/4/2025) lalu. Kegiatan ini juga menjadi bagian dari implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), khususnya dalam tema Suara Demokrasi.
“Penerapan e-voting ini juga selaras dengan materi yang sedang dipelajari anak-anak,” ujarnya.
Sementara itu, ditempat yang berbeda Kepala SMK Yosonegoro Magetan, Muh. Amien, S.Ag.,menambahkan bahwa digelarnya e-Voting ini sekolah bisa melibatkan semua siswa dan siswi dalam pemilihan Ketua OSIS meski tetap masih ada berbagai kendala.
“Dulu perwakilan kelas saja, dua atau tiga siswa.Tapi sekarang, saya ingin semua siswa berpartisipasi,” imbuhnya.
Meski masih belajar, tapi digelarnya pemilihan ketua OSIS dengan menggunakan e-Voting ini adalah salah satu nilai lebih yang diajarkan SMK Yosonegoro pada anak didiknya.
Amin berharap, pelaksanaan e-voting ini kedepannya semakin bagus dan menjadi contoh sekolah-sekolah lain di Magetan.
“Kemarin waktunya memang sudah mepet jadi mungkin masih banyak kekurangan. Kedepan akan lebih kita siapkan, agar pelaksanaanya semakin baik,” tutupnya.(ton/red)