NGAWI (Lensamagetan.com) – Sejumlah jurnalis di Kabupaten Ngawi mengalami peristiwa intimidasi dan pengusiran saat meliput dugaan kasus keracunan makanan di Satua Pelayanan Pangan Gizi (SPPG) Mantingan, Kecamatan Mantingan.
Para awak media dilaporkan menerima perlakuan kasar dan bahkan ancaman fisik menggunakan balok paving serta potongan kayu oleh seorang pria tak dikenal yang diduga berhubungan dengan SPPG itu.
Kedatangan para wartawan ke lokasi adalah untuk melakukan tugas jurnalistik, konfirmasi dan verifikasi terkait laporan adanya indikasi keracunan pada sejumlah siswa dari jenjang RA, SD, SMP, hingga SMA. Para siswa dilaporkan mengalami gejala medis usai mengonsumsi menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diproduksi oleh pihak SPPG.
Jurnalis dari Suara Indonesia, Ari Hermawan menceritakan kronologi menegangkan yang dialaminya bersama rekan-rekan media lain. Saat mereka hendak meminta klarifikasi mengenai masalah kesehatan para siswa tersebut, mereka justru diusir secara paksa dan diancam.
“Baru sampai di depan, tiba-tiba ada bapak-bapak keluar dari dapur SPPG. Dia langsung mengusir kami,” ungkap Ari.
Lebih lanjut, ancaman yang diterima para wartawan ini dinilai membahayakan keselamatan. Pria tersebut tidak hanya mengusir, tetapi juga mengambil benda keras untuk mengancam.
“Bahkan sampai mengambil balok paving dan kayu pagar. Dia juga mengancam kami,” imbuh Ari.
Selain ancaman fisik, para jurnalis juga menghadapi intimidasi verbal yang secara langsung mengganggu tugas peliputan mereka.
Ari mengaku tidak mengetahui identitas pasti dari pelaku pengancaman, namun dia memastikan bahwa pria tersebut memiliki akses internal ke fasilitas.
“Entah karyawan SPPG atau siapa, saya tidak paham. Tapi saat kami datang, orang itu keluar dari dapur SPPG,” jelasnya.
Hingga berita ini diterbitkan, para jurnalis yang menjadi korban intimidasi masih mempertimbangkan untuk menempuh langkah hukum atas perlakuan tidak menyenangkan dan menghalangi kerja pers tersebut.
Di sisi lain, belum ada keterangan resmi yang dikeluarkan oleh pihak kepolisian, baik mengenai insiden pengancaman terhadap jurnalis maupun mengenai dugaan kasus keracunan yang menjadi latar belakang peliputan. Kasus dugaan keracunan makanan dan intimidasi jurnalis ini kini menjadi perhatian publik Ngawi.(ton/red)












