Pameran Fotografi Dokumenter Larung Sesaji Sarangan, Michelle Gracia Angkat Keunikan Budaya Lokal

Kepala Disbudpar Magetan, Joko Trihono saat melihat karya Fotografi Dokumenter Michelle Gracia Kristiyanto mahasiswa Program Studi Pencipta Karya Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta.(Daniel/Lensamagetan.com)

MAGETAN (Lensamagetan.com) – Sebagai tugas akhir Program Magister Pascasarjana Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta jurusan Seni dengan minat Fotografi, Michelle Gracia Kristiyanto, mahasiswa berusia 24 tahun dengan Program Studi Penciptaan Karya menggelar pameran fotografi dokumenter bertema Larung Sesaji Telaga Sarangan, Minggu (24/8/2025).

Pameran yang berlangsung di Kantor Kelurahan Sarangan tersebut dihadiri Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Magetan, Joko Trihono, dosen pembimbing Dr. Handriyotopo, S.Sn., M.Sn., Ketua Penguji Dr. Zulkarnain Mistortoify, M.Hum., penguji bidang Dr. Taufik Murtono, S.Sn., M.Sn., Camat Plaosan, serta sejumlah undangan lainnya.

Michelle menjelaskan, pameran ini menampilkan 25 karya foto dokumenter yang disusun dengan alur naratif. Melalui pameran ini Michelle ingin menghadirkan pengalaman visual yang tidak sekadar menampilkan gambar, melainkan juga menyajikan perjalanan budaya yang sarat makna spiritual dan tradisi masyarakat sekitar Telaga Sarangan

“Saya mengangkat fotografi dokumenter tentang Larung Sesaji di Telaga Sarangan. Foto-foto ini ada urutannya, sehingga orang bisa melihat alur cerita prosesi Larung Sesaji,” ungkapnya.

Michelle menambahkan, pemilihan Sarangan sebagai objek karyanya karena memiliki keunikan tersendiri, sehingga bisa menjadi nilei lebih untuk tugas akhirnya.

“Biasanya Larung Sesaji itu dilakukan di pesisir pantai. Namun di Sarangan, tradisi ini dilakukan di pegunungan. Itu yang menjadi ciri khas tersendiri. Selain itu, waktunya juga berbeda. Kalau di tempat lain biasanya bulan Suro, di Sarangan justru dilakukan di bulan Ruwah,” jelasnya.

Michelle Gracia Kristiyanto, mahasiswa Program Studi Pencipta Karya Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta bersama Dosen Pembimbing dan Dosen Penguji.(Daniel/Lensamagetan.com)

Lebih lanjut, Dosen pembimbing Michelle, Dr. Handriyotopo, S.Sn., M.Sn., menilai karya tersebut bukan sekadar dokumentasi visual, tetapi juga menyimpan narasi nilai budaya yang penting bagi generasi muda.

“Karya Michelle ini adalah bentuk fotografi dokumenter yang memberi cerita tentang nilai-nilai budaya yang sering terlewat. Dengan konsep jurnalistik, pameran ini tidak hanya bisa dinikmati secara langsung, tetapi juga dapat diakses secara digital. Harapannya, generasi muda bisa mengapresiasi sekaligus menjadikan ini sebagai sarana promosi budaya daerah Sarangan,” paparnya.

Sementara itu, ditempat yang sama Kepala Disbudpar Magetan, Joko Trihono, turut memberikan apresiasi tinggi atas karya Michelle. Menurutnya, pameran ini akan menjadi dokumentasi berharga bagi generasi mendatang.

“Ini bukan hanya tugas akhir, tetapi juga bagian dari literasi budaya. Mungkin 50 atau 100 tahun ke depan, orang bisa melihat kembali sejarah Sarangan, bagaimana tradisi Larung Sesaji dilakukan. Ini menjadi jawaban agar budaya lokal tidak hilang ditelan zaman,” tutur Joko.

Dengan pameran ini, Michelle tidak hanya menuntaskan studi akademisnya, tetapi juga turut menghadirkan karya yang memperkuat literasi budaya, sekaligus melestarikan salah satu tradisi unik di Telaga Sarangan.(niel/red)