MAGETAN (Lensamagetan.com) – Pemerintah Kabupaten Magetan terus memperkuat komitmen dalam percepatan penurunan stunting sepanjang tahun 2025. Melalui Dinas Kesehatan Magetan, berbagai program penanganan stunting dijalankan secara terintegrasi dan berkelanjutan dengan melibatkan lintas sektor, mulai dari fasilitas kesehatan hingga perangkat daerah terkait.
Setiap fasilitas layanan kesehatan di Magetan telah membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (PPS) yang secara rutin dievaluasi untuk memastikan efektivitas program dan integrasi antarintervensi. Aksi konvergensi penanganan stunting difokuskan pada intervensi spesifik sektor kesehatan, yang didukung intervensi sensitif secara bersama-sama dengan pemerintah daerah dan mitra terkait.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan, melalui Kabid Pelayanan Kesehatan Dinkes Magetan, Retnowati Hadirini, mengatakan penanganan stunting dilakukan secara sistematis mulai dari hulu hingga hilir, dengan penguatan edukasi kepada masyarakat serta intervensi langsung pada balita.
“Kami melakukan penguatan KIE kepada masyarakat, pemantauan tumbuh kembang seluruh balita, deteksi dini, hingga tata laksana cepat agar tidak jatuh pada kondisi stunting. Semua sudah terintegrasi, termasuk alur rujukan di FKTP dan rumah sakit,” jelasnya, Jumat (19/12/2025).
Selain pemantauan dan pencegahan, Pemkab Magetan juga memberikan intervensi khusus bagi balita yang telah teridentifikasi stunting, seperti pemberian makanan tambahan bergizi, penanganan gizi buruk, serta dukungan layanan kesehatan berkelanjutan. Upaya tersebut membuahkan hasil dengan penurunan angka stunting yang signifikan.
Berdasarkan data riset kesehatan, angka stunting di Magetan turun dari 30,2 persen pada 2018 menjadi 10,4 persen berdasarkan survei SSGI 2024. Sementara data pelaporan berbasis masyarakat menunjukkan penurunan hingga 8,4 persen per Oktober 2025.
Tak hanya mengandalkan program rutin, Pemkab Magetan juga melakukan akselerasi melalui inovasi, di antaranya Puspa Hunting untuk deteksi dini TBC pada balita stunting dan gizi buruk, serta Pantura Asmoro yang memanfaatkan pangan lokal tinggi protein sebagai upaya pencegahan dan penurunan stunting sekaligus pemberdayaan ekonomi masyarakat. Atas capaian tersebut, Magetan menerima Dana Insentif Fiskal dari pemerintah pusat.
“Secara sistem sudah berjalan, hari ini tinggal penguatan. Evaluasi terus kami lakukan agar seluruh program semakin solid dan saling melengkapi,” pungkas Retnowati.
Pemkab Magetan memastikan upaya percepatan penurunan stunting akan terus dilanjutkan hingga 2026 melalui penguatan program, konsolidasi lintas sektor, dan pengembangan inovasi demi mewujudkan generasi Magetan yang sehat dan berkualitas.(niel/red)













