Guru di Magetan Ini Pernah ke Hutan Bambu Jepang, Menurutnya Ini Konsep yang Bisa Ditiru

Eko Andri Wahyudiono Guru SMAN 1 Magetan (Berkaos Putih) saat berada di Hutan Bambu Arashiyama, Kyoto, Jepang.(Lensamagetan.com/Istimewa)

MAGETAN (Lensamagetan.com) – Ramai dibicarakan, rencana pembangunan Eco Bamboo Park oleh Pemkab Magetan, tepatnya di Kelurahan Tinap, Kecamatan Sukomoro, mulai mendapat usul, saran dan masukan dari masyarakat.

Seperti halnya, Eko Adri Wahyudiono, Guru SMAN 1 Magetan, yang juga menceritakan pengalamanya saat berkunjung ke Hutan Bambu Arashiyama, Kyoto, Jepang.

Dikatakan Eko, destinasi hutan bambu di Jepang, persis berada di sebelah barat Kota Kyoto. Tepatnya di desa Sagano,  bisa dikunjungi hanya dengan naik bus atau kereta api dari Stasiun Saga ke Arashiyama.

Untuk menyambut wisatawan, ada jembatan Togetsukyo yang membentang di atas sungai Katsura yang menjadi pintu gerbang indah masuk ke lokasi.

Menurut Eko, banyak konsep Hutan Bambu Arashiyama, yang bisa ditarik ke Magetan, namun tetap mengedepankan kondisi wilayah.

“Kita tidak perlu merasa minder bila meniru atau mengadopsi konsep dunia pariwisata dari negara lain dengan tetap mengedepankan kepribadian dan karakter luhur bangsa kita sendiri,”ujarnya.

Dijelaskan Eko, jenis pohon bambu yang tumbuh di Arashiyama adalah jenis homogen, yakni Bambu Moso (Phyllostochys edulis). Sedangkan jenis pohon bambu di Magetan adalah heterogen atau beragam. Seperti bambu ampel, petung, apus, gendang dan lainnya.

Kemudian, konsep destinasi hutan bambu di Magetan adalah artificial alias buatan, sedangkan di Kyoto adalah natural (alam).

Untuk Magetan, rencananya akan dibangun lebih modern. Seperti, Tower pandang, tempat ibadah, water boom, embung, camping ground, homestay dan fasilitas lainnya.
Sedangkan di Arashiyama, masih terjaga orisinalitasnya seperti bangunan rumah kayu masa Jepang kuno.

“Keterlibatan masyarakat setempat dalam penyerapan tenaga kerja di destinasi wisata hutan bambu di Jepang sangat terorganisir rapi sehingga para pengunjung merasa nyaman dan ikut menjadi bagian untuk berperan aktif layaknya warga setempat. Konsep ini layak dan harus ditiru oleh Magetan,”terangnya.

Tak hanya itu, lanjut Eko, Magetan harus lebih proaktif dalam prospek kuliner serta produk unggulannya dan harus bisa mengambil kesempatan dalam peningkatan perekonomian warga Magetan.

Karena, di Arashiyama juga didukung konsep pengembangan produk kerajinan khas bambu dan souvenir yang mampu menambah pendapatan asli daerah (PAD).

Eko mengungkapkan, dari konsep hutan bambu ini untuk jangka menengah dan panjangnya, disamping berkontribusi atas restribusi pajak pendapatan asli daerah, juga akan membesarkan nama Kabupaten Magetan sebagai destinasi wisata unggulan di kawasan regional maupun nasional.

“Dampak yang akan didapat dalam jangka pendek, keberadaan destinasi wisata hutan bambu sebagai Ekoeduwisata akan menambah pendapatan individu dan masyarakat dari hasil produk unggulan, kuliner dan souvenir di tempat wisata hutan bambu di Magetan,”imbuhnya.(niel/red/*)

[url=https://ibb.co.com/SNKXXWt][img]https://i.ibb.co.com/wyKNN3S/Cokelat-Kreatif-3-Makanan-Khas-Bandung-Instagram-Story-20241218-183756-0000.png[/img][/url]