MAGETAN (Lensamagetan.com) – Padukan budidaya Ikan Lele dengan Tanaman Hidroponik merupakan salah satu cara Nurul Huda, salah satu pegiat tanaman hidroponik dari Kelurahan Bulukerto, Kecamatan Magetan untuk menjaga ketahanan pangan.
Menurutnya, dengan memadukan dua sistem tersebut para petani khususnya tanaman hidroponik bisa mendapatkan keuntungan lebih, karena minimnya biaya yang dipergunakan.
“Disini kita budidaya tanaman hidroponik, mulai sawi, bayam, kangkung dan ada juga tanaman buah. Selain itu, kita juga ada budidaya ikan lele. Nah, keduanya saya buat satu sistem, jadi sangat minim biaya perawatannya,” kata Nurul Huda, Sabtu (04/11/2023)
Adapun sistem perpaduan yang diterapkan Huda lebih dikenal dengan Bioflok. Bioflok sendiri mempunyai cara kerja menumbuhkan mikroorganisme yang berfungsi sebagai pengolah limbah dari ikan lele.
“Kita menggunakan metode Bioflok, jadi kita masukan mikroorganisme untuk mengolah limbah dari ikan. Setelah itu, limbah pada budidaya lele diolah menjadi gumpalan-gumpalan yang berbentuk kecil atau bisa disebut sebagai flok. Flok tersebut kemudian akan dimanfaatkan sebagai pakan alami lele itu sendiri,” jelasnya.
Dari sistem perpaduan ini pula, menurut Huda, keragaman bahan pangan bisa didapatkan dengan lebih mudah. Kebutuhan nutrisi tubuh baik protein maupun berbagai gizi bisa didapatkan dengan mudah dan murah.
“Dengan sistem seperti ini, kita bisa panen lebih cepat. Antara 2 sampai 3 hari sekali bisa dipanen. Jadi kebutuhan lauk pauk dan sayur sudah bisa teratasi,” imbuhnya.
Selain kemudahan mendapatkan protein dan gizi, manfaat ekonomi dari penjualan hasil panen baik sayur maupun ikan dapat ditukar dengan jenis sayuran dan lauk pauk yang lainnya.
Untuk itu, Nurul Huda juga mengajak masyarakat agar bisa memanfaatkan cara seperti ini. Bahkan Huda juga menerima siapa saja yang ingin belajar atau berkonsultasi dengan bidang yang telah ia tekuni bertahun -tahun ini.(niel/ton)
