MAGETAN (Lensamagetan.com) – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Magetan pada 27 November 2024 kembali menjadi sorotan. Polemik terkait proses pemilu mencuat setelah Lucky S Herman, seorang pemuda asal Magetan, melaporkan dugaan pelanggaran pemilu ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Magetan pada Sabtu malam (30/11/2024).
Lucky menyebut adanya indikasi pelanggaran berupa penggelembungan suara dan pemilih ganda yang terjadi di 16 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di berbagai kecamatan.
“Hari ini saya melaporkan dugaan pelanggaran pemilu ke Bawaslu Kabupaten Magetan,” kata Lucky.
Adapun daftar TPS yang diduga bermasalah adanya pelanggaran tersebut tersebar di sejumlah wilayah, seperti:
- Kecamatan Parang: Desa Parang TPS 003
- Kecamatan Plaosan: Kelurahan Sarangan TPS 003, 004, 005; Kelurahan Plaosan TPS 006; Desa Ngancar TPS 001; Desa Puntukdoro TPS 004
- Kecamatan Sukomoro: Desa Kedungguwo TPS 001, 002, 003, 004
- Kecamatan Bendo: Desa Kinandang TPS 001, 002, 003, 004
Lucky menegaskan bahwa laporan ini diajukan demi menjaga integritas demokrasi di Kabupaten Magetan. Karena menurut beberapa saksi yang berada di setiap TPS melaporkan adanya warga yang tidak berada di tempat saat pemilihan, namun namanya tercatat di daftar hadir pemilih. Selain itu, juga ada dugaan pemilih ganda yang ditemukan di beberapa TPS tersebut.
“Saya berharap pemilu seharusnya berjalan dengan seadil-adilnya agar menghasilkan pemimpin yang kredibel,” tambahnya.
Dikesempatan tersebut, Lucky menegaskan bahwa tindakan curang dalam proses demokrasi dapat merusak kepercayaan masyarakat terhadap legitimasi pemimpin yang terpilih.
Tindakan ini dilakukan oleh Lucky sebagai wujud kepeduliannya terhadap tegaknya nilai-nilai demokrasi di Magetan. Ia berharap laporannya mendapat perhatian serius dari Bawaslu agar kebenaran terungkap dan pemilu dapat berlangsung sesuai prinsip keadilan.(niel/red)
