MAGETAN (Lensamagetan.com) – Mencegah berbagai tindakan kekerasan pada anak didik yang akhir-akhir ini sering terjadi, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Magetan membentuk Satgas Penanganan Kekerasan di setiap SMP di Magetan.
Kepala Dikpora Magetan, Suwata mengatakan Satgas Penanganan Kekerasan itu dibentuk dari berbagai guru, termasuk guru Bimbingan dan Konseling (BK).
“Ini adalah upaya kami untuk mengurangi kekerasan di sekolah. Harapannya, ada aktivitas khusus untuk mengamati anak-anak di sekolah,” kata Kepala Dikpora Suwata, Jumat (17/11/2023).
Suwata meminta pada guru tidak hanya mengajar saja, tapi juga ikut mengawasi keseharian para anak didiknya, yang mungkin ada gelagat tidak seperti biasanya (nyleneh).
“Harus segera tanggap. Gak boleh cuek.Pendidikan sekarang ini gak melulu akademik, tapi juga penanaman karakter,” ujarnya.
Peran aktif Guru BK juga diminta oleh Suwata, agar tidak hanya menanti laporan kejadian.
Menurut Suwata, ada beberapa jenis kekerasan pada anak, tapi ada kekerasan yang memiliki dampak secara tak bisa langsung hilang pada anak, yakni kekerasan verbal.
“Misalnya Kejadian self harm, ternyata sebagian besar sebabnya karena anak dibanding-bandingkan dengan yang lain. Ibaratnya dijewer mungkin sakitnya bisa cepat hilang, tapi kalau yang sakit hatinya akan sudah sembuh,” jelasnya.
Untuk bersama – sama mencegah terjadinya kekerasan pada anak, baik di rumah maupun di sekolah, Dikpora juga akan menggalakan Parenting agar terjadi komunikasi yang baik antara guru, siswa dan juga orang tua.(ton/*)