Dorong Kemandirian Ekonomi, Pemkab Magetan Beri Pelatihan Pembuatan Blangkon Penyandang Disabilitas

Dinas Koperasi dan UKM menggelar program pengembangan UMKM dengan menyelenggarakan pelatihan pembuatan blangkon bagi penyandang disabilitas.(Daniel/Lensamagetan.com)

MAGETAN (Lensamagetan.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magetan melalui Dinas Koperasi dan UKM menggelar program pengembangan UMKM dengan menyelenggarakan pelatihan pembuatan blangkon, Rabu (28/5/2025).

Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari berada di Joglo Kondang Ayem dan dihadiri langsung oleh Bupati Magetan, Nanik Endang Rusminiarti, serta Kepala Dinas Koperasi dan UKM, Kartini.

Pelatihan ini menghadirkan narasumber kompeten di bidangnya, termasuk beberapa pengrajin berpengalaman. Yang menarik, peserta pelatihan ini berasal dari kalangan disabilitas, khususnya dari shelter “Sambung Roso” di wilayah Simbatan.

Bupati Magetan Nanik Endang Rusminiarti menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan bentuk dukungan Pemkab Magetan dalam mendorong kemandirian ekonomi penyandang disabilitas.

“Ya, ini pelatihan untuk membuat blangkon, dan pesertanya istimewa karena dari kalangan disabilitas. Mereka sebelumnya sudah memiliki keterampilan membatik, sehingga pelatihan ini adalah bentuk pengembangan. Harapannya, hasil batik mereka tidak hanya dijual dalam bentuk kain atau pakaian, tapi juga bisa dikreasikan menjadi produk lain seperti blangkon,” ujarnya.

Bupati Magetan yang di akrab dipanggil Bunda Nanik ini menambahkan, bahwa pihaknya berharap para peserta bisa semakin mandiri dan berkontribusi dalam menopang perekonomian, khususnya di Kabupaten Magetan.

Sementara itu, Sinta Kartika Sari, salah satu narasumber dalam pelatihan ini, mengungkapkan bahwa proses pelatihan memerlukan penyesuaian khusus dalam penyampaian materi, mengingat sebagian peserta adalah tunagrahita, tunadaksa, dan tuna rungu.

“Kami menyesuaikan bahasa agar materi bisa diterima dengan baik. Untungnya, anak-anak ini sudah tekun dan memiliki pengalaman usaha sebelumnya, terutama di bidang batik. Bahkan mereka sudah menerima pesanan ikat kepala seperti blangkon, jadi sangat antusias dalam pelatihan ini,” jelas Sinta.

Pelatihan ini diikuti oleh 30 peserta yang semuanya didampingi oleh pendamping dari shelter maupun sekolah asal mereka. Dukungan dari para pendamping sangat membantu dalam menyampaikan materi dengan cara yang lebih mudah dipahami.

Dengan program ini, Pemerintah Kabupaten Magetan berharap dapat terus mendorong inklusivitas dalam pengembangan UMKM serta membuka peluang usaha yang lebih luas bagi penyandang disabilitas.(niel/red)