Untuk Mengedukasi Warganya, Pemdes Getasanyar Punya Kebiasaan Unik

Kegiatan Jumat Berkah Yang Dilakukan Perangkat Desa Getasanyar Dengan Berbagi Makanan Kepada Warga Masyarakatnya.(Daniel/ Lensa Magetan)

MAGETAN (Lensamagetan.com) – Desa Mawa Cara, Negara Mawa Tata merupakan peribahasa Jawa yang mempunyai arti kelompok masyarakat terkecil atau desa mempunyai adat kebiasaan sendiri, sedangkan negara juga mempunyai hukum tersendiri.

Seperti itulah mungkin yang sedikit bisa digambarkan di Desa Getasanyar, Kecamatan Sidorejo, Kabupaten Magetan, yang ternyata selama ini Pemerintah Desa (Pemdes) mempunyai sebuah kebiasaan atau tradisi yang unik untuk memberikan edukasi kepada warganya dalam kegiatan sosial dan keagamaan.

Kegiatan itu adalah Jumat Berkah, dimana setiap hari Jumat, Pemdes melalui Perangkat Desa berbagi makanan dengan warganya. Makanan itu berasal dari bantuan para Perangkat Desa maupun bantuan masyarakat lainya yang ingin bersedekah sesuai kemampuannya masing-masing.

“Jumat berkah ini baru berjalan sekitar satu tahunan, untuk makanan yang kita bagikan berasal dari sumbangan teman teman Perangkat Desa, Pemerintah Desa juga tidak memaksakan berapa nilai makanannya,” kata Hariyadi Kepala Desa Getasanyar, Jumat (25/02).

Uniknya, pembagian makanan itu diberikan dijalan di depan Pos Kampling, kepada setiap warga yang melewati jalan itu.
“Siapa saja diberi kalau mau, kalau tidak mau juga tidak memaksa,” ujarnya.

Selain Jumat berkah, untuk meningkatkan silaturahmi dan keimanan warga masyarakat, Pemdes Gentasanyar juga punya program yang tak kalah unik lagi yakni, Sambang Masjid.

Dimana Sambang Masjid ini dilakukan oleh para Perangkat Desa setiap Sabtu Malam Minggu dengan cara berkunjung ke masjid-masjid desa dan melakukan salat berjamaah.

“Kalau kegiatan sambang masjid ini sudah lama kita laksanakan dan yang mengikuti semua Perangkat desa dan sudah dijadwal sebelumnya. Ini bertujuan memberikan himbauan mengajak memakmurkan masjid atau mushola yang ada di Desa Getasanyar ini,” terangnya.

Dengan berbagai kegiatan sosial dan keagamaan di Desa Gentasanyar tersebut, Hariyadi berharap, semua warga masyarakat di Desa Gentasanyar bisa lebih kompak, guyup rukun, saling bantu membantu dan juga yang paling terpenting adalah beribadah dengan tertib.

“Harapan kita, dengan berbagai kegiatan ini, masyarakat Getasanyar bisa lebih mengerti apa arti beriman yang sesungguhnya sehingga bisa sejalan dengan motto desa kita yakni Desa Getasanyar Beriman,” tutupnya.(niel/ton)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *