Kecewa Gagal Ikut Porprov, Para Atlet Sepak Takraw Putri Kembalikan Uang dan Perlengkapan Bertanding

Altet dan ofisial Sepak Takraw Putri Magetan kembalikan uang dan perlengkapan bertanding di Porprov kepada Ketua PSTI Magetan.(Anton/Lensamagetan.com)

MAGETAN (Lensamagetan.com) – Gagal berangkat bertanding ke Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur ke-9 di Malang Raya, para atlet dan ofisial Cabang olahraga Sepak Takraw Putri Magetan mengembalikan uang dan juga perlengkapan yang diberikan untuk bertanding, (2/7/2025).

Pelatih Sepak Takraw Putri Magetan, Bayu Prasetya mengatakan, perlengkapan yang diberikan kepada atlet dan ofisial berupa uang dan perlengkapan sebanyak 10 tas, 8 diantaranya dikembalikan kepada Ketua Pengurus Cabang olahraga Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI) Magetan, Sugeng Purwanto.

“Dari total 10 atlet dan ofisial, 2 diambil oleh atlet Kawedanan dan yang 8 atlet dan ofisial dari Plaosan dikembalikan,” kata Bayu Prasetya.

Dijelaskan Bayu, keputusan mengembalikan uang dan perlengkapan bertanding berupa jaket, sepatu dan lainya itu berdasarkan keinginan dari para atlet dan orangtuanya.

Oleh karena itu, pelatih dan para atlet sepak takraw putri hari ini bersama-sama mendatangi ketua PSTI untuk mengembalikan uang dan perlengkapan bertanding di Porprov.

“Kalau kita dirasa kurang layak bertanding, berarti kita juga tidak layak mendapatkan ini, maka kita kembalikan. Untuk uangnya Rp 560 ribu per atlet/ofisial, jadi totalnya ada Rp 4 juta sekian bersama perlengkapan 8 tas kita kembalikan,” ujarnya.

Ditempat yang sama, salah satu atlet sepak takraw putri Magetan, Tania mengaku kecewa karena gagal bertanding di Porprov dengan alasan masih SMP.

“Saya sangat kecewa ya pak, karena kita sudah lama berlatih dan TC, tapi tiba-tiba gagal bertanding dengan alasan masih SMP, padahal kita Juni ini kita sudah diterima di SMA,” tambahnya.

Menurut Tania, peristiwa gagal bertanding di Porprov ini sempat membuat para atlet sepak takraw putri Magetan mengalami beban mental yang luar biasa. Namun, karena dorongan semangat dan motivasi yang terus diberikan oleh pelatih dan orangtua membuat mereka mampu menerima dengan lapang dada.

“Tapi gak apa-apa, kami sudah bertekad akan berlatih lebih giat, agar kedepan bisa lebih baik lagi,” imbuhnya.

Dengan adanya kejadian ini, Tania berharap kepada Pemkab Magetan, agar kedepannya lebih mengerti dengan para atletnya sehingga para atlet bisa bertanding dengan mudah.

“Kita berharap kepada Pemkab Magetan, atau Pemerintah Magetan kedepannya lebih peduli kepada atlet, kita disini berjuang untuk mengharumkan nama Magetan, semoga kedepan Pemkab Magetan lebih mendorong kami para atlet agar bisa mengikuti berbagai multi event lain,” katanya.

Diberitakan sebelumnya, Seperti kena prank, tim sepak takraw putri Magetan, mengungkapkan kekecewaan terhadap keputusan sepihak yang diambil oleh Pengurus Cabang (Pengcab) Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI) Magetan terkait pembatalan keberangkatan timnya ke ajang Kejuaraan Porprov 9 di Malang Raya.

Pelatih tim sepak takraw putri Kabupeten Magetan Bayu Agung Prasetya, mengatakan bahwa sebelumnya tim telah didaftarkan secara resmi untuk mewakili Kabupaten Magetan pada Porprov 9 tersebut.

Pendaftaran itu bukan tanpa alasan, tapi berdasarkan pada prestasi tim takraw putri Magetan yang sudah meraih juara 3 pada Kejurprov di Mojokerto tahun 2024 lalu.

Namun, hal itu justru berbanding terbalik dengan Ketua PSTI Magetan, Sugeng Purwanto yang menerangkan bahwa bahwa para atlet masih kurang dalam aspek skill, kecepatan, dan fisik sesuai hasil tes parameter bekerja sama dengan pihak ketiga dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa).

Dari dasar itulah, akhirnya Ketua PSTI Magetan memutuskan untuk tidak jadi memberangkatkan tim sepak takraw putri ke Porprov dan secara resmi mengundurkan diri sebagai peserta.(ton/red)

Tinggalkan Balasan