PDIP NTB Ubah Mindset Memakmurkan Masjid dengan Menanam Pohon Buah Produktif

Ketua DPD PDI Perjuangan NTB H Rachmat Hidayat Saat Menanam Pohon di Halaman Masjid Al Ikhlas.(Anton/Lensa Magetan)

LOMBOK TENGAH (Lensamagetan.com) – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan NTB memelopori gerakan mengubah mindset masyarakat Bumi Gora dalam ikhtiar memakmurkan masjid. Menyeimbangkan hubungan dengan Sang Khalik, Hablum Minallah dan hubungan muamalah dengan sesama, Hablum Minannas.

GERAKAN memakmurkan masjid tersebut dimulai PDIP NTB dari Lombok Tengah, dengan penanaman pohon buah produktif di halaman Masjid Al Ikhlas, Dusun Gampung, Desa Kawo, Kecamatan Pujut, kemarin (11/5). Dipimpin langsung Ketua DPD PDI Perjuangan NTB H Rachmat Hidayat, penanaman pohon buah produktif tersebut selanjutnya akan meluas dengan menyasar masjid di seluruh NTB.

“Kami ingin menggugah masyarakat untuk mengubah mindset tentang konsep memakmurkan masjid. Selain mentradisikan umat memperbanyak shaf salat di masjid, kami juga mengajak umat menjadikan lingkungan masjid menjadi indah, sejuk, dan produktif,” kata Rachmat.

Anggota Komisi VIII DPR RI ini mengemukakan, gerakan menanam pohon buah produktif di halaman masjid tersebut sebagai sebuah ikhtiar untuk tetap menyeimbangkan hubungan manusia dengan Sang Pencipta atau Hablum Minallah, dan hubungan manusia dengan sesamanya atau Hablum Minannas.

Memakmurkan masjid dalam konteks Hablum Minannas yaitu bagaimana menjaga masjid menjadi tempat yang indah, sejuk, dan produktif di tengah penurunan kualitas lingkungan hidup. Dalam hal ini, menanam pohon buah produktif di pekarangan masjid kata Rachmat, adalah cara terbaik.

“Manakala masjid menjadi indah dan sejuk, akan memikat masyarakat untuk lebih sering mengunjungi masjid dan memperbanyak shaf salat berjamaah. Dengan begitu, Hablum Minallah kita tetap terjaga,” imbuh tokoh kharismatik Bumi Gora ini.

Momentum dimulainya “tradisi baru” memakmurkan masjid yang diinisiasi PDIP di Bumi Gora ini, bersamaan dengan perayaan Bulan Bakti Bung Karno bulan Juni 2022 yang menandai lahirnya Pancasila, yang merupakan falsafah dan juga Dasar Negara.

Dia menekankan, menanam pohon buah produktif di lingkungan dan pekarangan masjid, menjadi bagian misi PDIP secara kemanusiaan untuk saling membesarkan dan menggugah kesadaran warga agar makin mencintai dan mengkonsumsi buah-buahan lokal yang kaya kandungan nutrisi dan vitamin.

“Dengan makin meluasnya masyarakat mengkonsumsikan buah lokal, ini adalah wujud kita saling menghidupi dan saling menyejahterakan,” imbuhnya.

Cara baru memakmurkan masjid ini pun disambut antusias oleh masyarakat. Masyarakat menyemut selepas Salat Ashar berjamaah, menunggu kehadiran Rachmat dan rombongan. Antara lain Rachmat didampingi Anggota DPRD NTB H Ruslan Turmuzi, dan Anggota DPRD Lombok Tengah Suhaimi, yang juga Ketua DPC PDIP Lombok Tengah.

Di lokasi penanaman pohon tersebut, hadir pula Rektor Universitas Mataram Prof Bambang Hari Kusumo yang didampingi Prof Sukartono, pakar ilmu tanah dari Universitas Mataram yang merupakan warga asli desa setempat. Hadir pula Camat Pujut Lalu Sungkul, dan juga para kepala desa di Kecamatan Pujut.

Selain menanam pohon buah produktif di pekarangan masjid, Rachmat juga membagikan bibit buah lokal kepada masyarakat yang hadir untuk juga ditanam di pekarangan rumah mereka. Bibit buah tersebut terdiri dari bibit manggis dan bibit rambutan. Turut dibagikan pula kepada masyarakat yang hadir, buah-buahan lokal yang segar untuk bisa dikonsumsi dengan anggota keluarga di rumah.

Rachmat mengatakan, apa yang dilakukan tersebut sebagai bentuk menjalankan sila kedua dari Pancasila. Kemanusiaan yang adil dan beradab.

“Bung Karno mengajarkan bahwa Pancasila tidak terlepas dari hubungan kita dengansesama dan alam semesta,” kata Anggota DPR RI tiga periode ini.

“Kondisi alam kita diramalkan ke depan suhu panas bisa mencapai 50 derajat karena hutan kita banyak yang sudah rusak. Padahal Bung Karno mengajarkan dilestarikan hutan. Oleh karena itu saya membawa bibit buah,” katanya melanjutkan.

Lokomotif Utama

Rachmat menegaskan, masjid harus menjadi lokomotif utama dalam melakukan gerakan tanam bibit pohon buah dalam menjaga keseimbangan lingkungan. Masyarakat juga diminta menyeimbangkannya dengan rajin menaman bibit pohon di pekarangan rumah mereka.

“Jika masyarakat mulai rajin menanam bibit buah lokal di pekarangan maupun di sepanjang lingkungan, kelak hasil buah lokal itu dapat dikelola dan dimanfaatkan secara kolektif maupun untuk mencukupi kebutuhan nutrisi dan vitamin rumah tangga,” imbuhnya.

Jika masyarakat sudah memiliki buah lokal di lingkungan mereka, maka masyarakat tidak perlu jauh-jauh untuk sekadar membeli buah-buahan. Seperti halnya masyarakat Desa Kawo, yang saat ini mesti membeli buah harus menempuh jarak yang jauh dari perkampungan mereka.

Setelah penanaman pohon buah produktif tersebut, nantinya PDIP NTB juga akan menanam pohon kurma di pekarangan masjid. Satu masjid akan ditanami dua buah pohon kurma. Saat ini, bibit kurma tersebut sedang dalam proses pemesanan di salah satu daerah budidaya bibir kurma di Pulau Jawa.

Pada kesempatan tersebut pula, Rachmat berjanji akan memberikan bantuan senilai Rp 200 juta untuk pembangunan Masjid Al-Ikhlas. Selain itu, akses jalan tanah yang berlubang dan bergelombang menuju dusun tersebut, akan diperjuangkan untuk menjadi lebih layak sehingga memudahkan akses masyarakat.

Aminah, salah seorang warga tak henti mengucap syukur atas perhatian yang diberikan kepada masyarakat setempat. Tak henti dia mengembangkan senyum manakala dirinya menerima bantuan bibit manggis dari Rachmat Hidayat.

Beberapa warga juga mengaku, bibit tanaman tersebut mungkin buahnya tidak akan dinikmati oleh mereka karena tak ada yang tahu umur setiap orang sampai kapan. Namun, mereka haqqulyakin, bahwa bibit tanaman tersebut kelak, manakala akan berbuah, akan dinikmati oleh anak dan cucu mereka.

“Anak-anak dan cucu saya nanti yang akan berjamaah memanjat pohon manggis ini kalau sudah berbuah,” kata seorang warga yang sudah sepuh dengan logal Sasak yang kental. Dia begitu girang. Senyumnya tiada henti mengembang.

Sementara itu, Rektor Universitas Mataram Prof Bambang Hari Kusomo mendapat kesempatan untuk menyosialisasi program Universitas Mataram di hadapan masyarakat yang hadir.

Prof Bambang menjelaskan, Unram memiliki program mencari calon mahasiswa dari keluarga tidak mampu namun pintar untuk menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran. Nantinya calon mahasiswa tersebut akan dibebaskan dari kewajiban membayar uang pendaftaran dan SPP selama menempuh pendidikan di Unram.

Selain itu, mahasiswa tersebut akan dicarikan beasiswa untuk memenuhi kebutuhan belajar mereka.(ton/red)