Tari Massal Seribu Guru, Meriahkan Hardiknas 2023 di Magetan

Gebyar Tari Massal Seribu Guru di Magetan dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional 2023.(Daniel/Lensamagetan.com)

MAGETAN (Lensamagetan.com) – Memperingati Hari Pendidikan Nasional tahun 2023, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magetan melalui Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Magetan menggelar Gebyar Tari Massal, Jumat (26/05/2023).

Digelar di alun-alun Magetan, Gebyar Tari Massal ini diikuti 1000 peserta guru di Magetan, mulai dari guru paud, TK, Sekolah Dasar, dan juga SMP.

Gebyar Tari Massal yang mengusung slogan “Guru Bergerak, Magetan Semarak, Wujudkan Merdeka Belajar Serentak” tersebut menggambarkan warisan leluhur atau budaya yang harus tetap dilestarikan oleh para anak didik.

“Gebyar Tari Massal ini dalam rangka mengenalkan Merdeka belajar itukan lingkungannya, bisa lingkungan alamnya, lingkungan tradisi, terus lingkungan profesi potensi yang ada di daerahnya. Jangan sampai anak-anak ini tercabut dari akar budaya yang hanya dikelas tidak peka dengan sekitarnya,” kata Bupati Magetan, Suprawoto yang hadir bersama Wakil Bupati Magetan, Nanik Endang Rusminiarti.

Sementara itu, Kepala Disdikpora Magetan, Suwata, mengatakan, acara Gebyar Tari Massal tersebut merupakan puncak dari peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang diperingati setiap tanggal 2 Mei.

“Ini merupakan puncak dari Hardiknas. Kegiatan ini juga merupakan implementasi kurikulum merdeka belajar, yaitu penguatan profil pelajar Pancasila diantaranya ada seni budaya. Dan kegiatan ini bisa menginisiasi anak-anak kita melalui seni tari,” terangnya.

Selain itu, Suwata juga berencana bahwa kedepannya akan menjadikan seni tari lebih menonjol di sekolah-sekolah sehingga murid-murid lebih bisa aktif dan lebih mengenal tentang seni dan budaya.

“Kita ingin nanti semua sekolah lebih menggiatkan lagi seni tarinya. Untuk tarian yang dipelajari boleh apa saja, kan masing-masing sekolah mempunyai guru kesenian. Berkreasi dan menciptakan seni tari baru juga boleh-boleh saja, jadi nanti setiap sekolah bisa mempunyai ikon tari tersendiri” imbuhnya.

Suwata berharap, dengan digelarnya acara seperti ini bisa memberikan motivasi pada generasi penerus bangsa agar bisa menjadi generasi emas yang tidak lupa akan sejarah, seni maupun budayanya.

“Harapan kita, ini merupakan momentum untuk semua bergerak mengenalkan seni dan budaya kita pada anak-anak generasi penerus bangsa agar tidak lupa akan seni dan budaya kita,” pungkasnya.(niel/red)