Tindaklanjuti RTD BBWSBS, BPBD Magetan Gelar Gladi Lapang Bencana Banjir Akibat Longsor Telaga Pasir

BPBD Magetan, TNI-Polri, Perangkat Desa dan Masyarakat saat melakukan gladi lapang bencana banjir akibat longsor Telaga Pasir.(Lensamagetan.com/Foto: Anton)

MAGETAN (Lensamagetan.com) – Menindaklanjuti Rencana Tindak Darurat (RTD) yang dikeluarkan oleh Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan menggelar Gladi Lapang atau simulasi bila terjadi Bencana Banjir akibat longsor Telaga Pasir, Rabu (23/8/2023).

Acara Gladi Lapang Bencana yang dilaksanakan di Lapangan Polres Lama Magetan, persisnya didepan Polsek Kota Magetan ini dihadiri oleh Kalaksa BPBD Magetan, Ari Budi, Kasatpol PP Magetan, Rudi Harsono, OPD terkait, jajaran Forkopimca, TNI-Polri dan perwakilan dari desa-desa.

“Hari ini kita laksanakan gladi lapang. Jadi pada intinya bahwa di telaga pasir itu telah disusun RTD (Rencana Tindak Darurat) yang disusun oleh tim BBWS Bengawan Solo. Nah, dari hasil itu muncul apabila Telaga Pasir itu terjadi longsor, arahnya ke selatan ada 13 Desa yang akan terkena imbasnya,” kata Suparman, Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan (PK) BPBD Kabupaten Magetan kepada lensamagetan.com .

Dijelaskan Suparman, setelah tim dari BBWS Bengawan Solo membuat RTD, BPBD Kabupaten Magetan selaku penyelenggara penanggulangan bencana di Magetan bertugas untuk memberikan edukasi kepada masyarakat agar bisa cepat tanggap ketika sewaktu -waktu terjadi bencana longsor di Telaga Pasir.

Galdi lapang diikuti berbagai instansi, dari BPBD, TNI-Polri, Dishub, dan juga perwakilan masyarakat desa terdampak.(Lensamagetan.com/Foto: Anton)

“Setelah RTD muncul, kita harus mempersiapkan masyarakat khususnya dari 13 Desa yang pasti terkena dampak ketika terjadi longsor di telaga pasir. Selain itu mereka juga tahu bahwa daerah atau desanya ada ancaman dan masyarakatnya tanggap apabila nanti RTD yang telah disusun BBWS ini terjadi,” imbuhnya.

Selanjutnya dengan digelarnya Gladi Lapang Bencana Banjir akibat longsor Telaga Pasir ini, Suparman berharap masyarakat nantinya mengerti dan tahu harus bagaimana apabila bencana alam tersebut benar-benar terjadi.

“Ya harapannya masyarakat khususnya desa yang dilalui aliran sungai dari telaga pasir bisa lebih sigap ketika RTD yang telah disusun oleh tim BBWS ini terjadi. Dan silahkan untuk desa-desa jika ingin mengadakan simulasi untuk masyarakatnya, karena yang terdampak ini nanti masyarakat banyak sedangkan di simulasi gladi lapang ini hanya perwakilan saja,” tutupnya.(niel/ton/adv)