MAGETAN (Lensamagetan.com) – Dua tahun bergelut dengan wabah Covid-19 dengan mempertaruhkan waktu bersama keluarga, pikiran, tenaga, bahkan nyawa, rupanya sampai dengan saat ini tidak ada penghargaan atau reward sama sekali dari Pemkab Magetan untuk para tim pemakaman jenazah pasien Covid-19 dari satuan tugas (Satgas) Covid-19 Kabupaten Magetan.
Puluhan orang yang saat pandemi melonjak di Kabupaten Magetan itu, selalu siap mengurus jenazah pasien Covid-19 dengan berbagai permasalahan yang timbul dari keluarga pasien, mulai dari caci maki bahkan bersitegang dengan warga menjadi makanan sehari-hari mereka.
“Tidak ada reward, dapatnya hanya uang saku Rp 75 ribu saat memakamkan. Kadang saya juga kasihan pada mereka. Saat pandemi melonjak pemakaman sehari bisa 30-40 orang sampai antri, ketika mereka mulai merasa jenuh berusaha menghibur diri dengan bercanda, tapi juga ada saja yang mengira seenaknya memakamkan jenazah dengan bercanda,” kata Ari Budi Santosa Sekretaris Satgas Covid-19 Magetan, Kamis (03/02).
Ari Budi menjelaskan, banyak cerita suka dan duka dari satuan tugas (Satgas) Covid-19 saat menjalankan tugasnya. Mulai dari menggunakan APD jas hujan, sampai dengan mandi disinfektan karena saat pertama kali masuknya Covid-19 di Magetan para Satgas masih belum tau betapa ganasnya virus mematikan itu.
“Dulu awalnya masuk Covid-19 di Magetan, kita masih belum tau, jadi belum punya APD, saat menyemprot itu pakainya jas hujan. Ada juga yang setelah memakamkan pasien mandi disinfektan,” ujarnya.
Meski para tim itu, sampai dengan saat tidak mendapatkan reward atau penghargaan, namun Ari Budi terus memberikan dorongan semangat kepada para anak buahnya agar kerja dengan ikhlas, karena pada dasarnya memang pekerjaan yang dilakukan oleh timnya adalah kegiatan sosial.
“Yang penting kita ikhlas, sebagian besar tim inikan dari BPBD jadi memang kita sudah terbiasa bekerja secara sosial. Tapi mungkin bila ada reward, tidak harus uang, bisa sertifikat atau apa, pasti mereka akan sangat senang sekali,” imbuhnya.(ton/red)