MAGETAN (Lensamagetan.com) – Bersih desa merupakan salah satu warisan adat budaya dari leluhur yang harus dilestarikan oleh para generasi penerus sekarang. Seperti halnya di bulan muharam atau orang jawa menyebut bulan Suro, banyak masyarakat maupun Desa yang menggelar acara bersih Desa.
Seperti salah satunya di Desa Milangasri, Kecamatan Panekan, Kabupaten Magetan yang juga menggelar acara bersih Desa, Minggu (30/7/2023).
Adapun rangkaian acara bersih Desa Milangasri yang dilaksanakan pada 11 dan 12 Muharram atau Suro ini diawali dengan acara selamatan di Kantor Desa dan dilanjutkan dengan napak tilas keliling Desa oleh Kepala Desa yang diikuti segenap perangkat desa, BPD, LPM, Babinsa dan Bhabinkamtibmas Desa Milangasri.
“Kegiatan bersih Desa ini kita mulai dari kemarin malam (Sabtu 29/7/2023) dengan selamatan bareng di kantor desa, dilanjutkan keliling desa. Dan hari ini agendanya nyekar (ziarah) di tujuh leluhur,” kata Anggit Ardiyanto, Kepala Desa Milangasri,
Dijelaskan Anggit, dalam ritual ziarah leluhur tahun ini agak sedikit berbeda dibandingkan dengan tahun lalu. Jika tahun sebelumnya dimulai dari punden RW 01 persisnya di belakang rumah Kepala Desa, namun tahun ini dimulai dari makam Eyang Dipo Koesoema yang berada di Desa Wates.
“Eyang Dipo Koesoemo ini juga salah satu leluhur kita. Biasanya kalo setelah keliling ziarah, baru kita kesana. Tetapi setelah lebih ditelusuri, eyang Dipo Koesoema ini merupakan Sesepuh di Desa Milangasri. Kalo menurut cerita-cerita sesepuh kita, Eyang Dipo Koesoema ini adalah salah satu putera dari Pangeran Diponegoro,” jelasnya.
Dengan adanya kegiatan ritual bersih desa tersebut, Anggit berharap, kedepannya seluruh masyarakat, warga Desa Milangasri khususnya bisa lebih sejahtera, selalu di berikan keberkahan baik kesehatan, dan keselamatan.
“Dengan diadakannya bersih desa ini pemerintah desa berharap agar kita mampu selalu bersyukur atas segala yang telah diberikan oleh Allah SWT. Dan kita juga memohon kepada Allah. SWT untuk diberikan yang terbaik, kenyamanan, lancar dan tentram,” pungkasnya.(niel/red)