MAGETAN (Lensamagetan.com) – Pandemi Covid-19 yang melanda selama 2 tahun di Indonesia, sangat berpengaruh dalam pembangunan infrastruktur dan perekonomian masyarakat. Seperti yang terjadi di Kabupaten Magetan.
Saat terjadi Pandemi Covid-19, pembangunan infrastruktur khususnya yang ditangani oleh DPUPR Magetan, mengalami penurunan tajam, karena adanya pemotongan anggaran untuk penanganan Covid-19 atau Refocusing oleh Pemerintah Pusat.
Namun, kini pandemi Covid-19 sudah bisa teratasi dan masyarakat mulai menata perekonomiannya kembali. Itupun juga didukung Pemkab Magetan melalui DPUPR Magetan yang mulai menggenjot beberapa pembangunan infrastruktur yang sempat tertunda.
“Setelah pandemi mereda, Pak Bupati langsung memerintahkan kami (DPUPR Magetan) untuk memprioritaskan jalan. Kami akan kolaborasikan anggaran dari Pusat, Provinsi dan Kabupaten untuk memperbaiki jalan yang masih rusak,” kata Muhtar Wahid, Senin (19/6/2023) lalu.
Menurut Muhtar, saat ini prosentase perbaikan jalan di Magetan sudah mencapai 72 persen jalan yang sudah bagus, dan sekitar 28 persen sisanya yang belum diperbaiki.
“Tahun ini, rehabilitasi dan perbaikan jalan menjadi prioritas kami di infrastruktur. Tidak hanya pembukaan dan pelebaran jalan Madigondo-Magetan, tapi juga yang lainnya,” jelasnya.
Ditambahkan Muhtar, selain meneruskan program “jalan tengah” Madigondo-Takeran-Magetan yang memiliki skema 4 tahun sejak 2022, DPUPR magetan juga tengah mengusulkan ke Pemprov untuk meneruskan jalan kembar atau twin road Sukomoro-Maospati.
“Twin Road Maospati-Sukomoro itu juga kami usulkan menjadi infrastruktur jalan daerah ke provinsi, ini masuk di peringkat ketiga. Kalau disetujui Insyaallah sampai Maospati nanti bisa tuntas,” tandasnya.(niel/ton)