MAGETAN (Lensamagetan.com) – Buntut masalah dugaan pelecehan di Desa Kediren, Kecamatan Lembeyan, yang berujung aksi mosi tidak percaya oleh warga, Kepala Desa Kediren akhirnya menyatakan mengundurkan diri dari jabatannya, Rabu (14/2/2023).
Kata-kata pengunduran diri itu, juga terlihat di share dari WhatsApp ke WhatsApp, dan saat di konfirmasi media, Kepala Desa Kediren Dwi Heriyanto membenarkan bahwa itu memang tulisannya.
“Nyuwun sewu, nyuwun pangapunten bapak ibu karna berbagai pertimbangan dan situasi dan kondisi yang berada di desa kami. Akhirnya kami sekeluarga memutuskan mulai hari ini saya mengundurkan diri dari Kepala Desa Kediren,”kata Kades Kediren melalui tulisannya.
Dalam tulisannya itu, Kades Kediren juga mengucapkan permintaan maaf kepada masyarakat, apabila dalam memimpin di Desa Kediren ada banyak salah.
“Matur suwun dan banyak terima kasih selama hampir 11 tahun kita berinteraksi bila ada salah kata kami sekeluarga mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya,”ujarnya.
Saat ditanya lebih jauh mengenai alasannya mengundurkan diri, Kades Kediren enggan menjawab dan meminta media agar bertanya kepada kuasa hukumnya.
Diberitakan sebelumnya, polemik dugaan pelecehan dikabarkan terjadi di Desa Kediren, Kecamatan Lembeyan. Kejadian itu diduga terjadi antara Kades Kediren dengan salah satu Mahasiswi KKN di Desa Kediren.
Hebohnya dugaan kasus itu, puluhan warga sempat melakukan aksi mosi tidak percaya di Kantor Desa Kediren, dan juga mendatangi kantor inspektorat untuk meminta Kades Kediren dinonaktifkan dari jabatannya.(niel/ton)