Dialog Interaktif Tangkal Radikalisme, Riyadh Rosyadi: Jurnalis Adalah Pahlawan Tersembunyi

Riyadh Rosyadi Anggota Komisi A DPRD Provinsi Jawa Timur.(Daniel/Lensa Magetan)

MAGETAN (Lensamagetan.com) – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Magetan menggelar Dialog Interaktif dengan tema Peranan Jurnalis Dalam Menangkal Radikalisme, Rabu (24/11).

Bertempat diruang salah satu tempat wisata di Kabupaten Magetan, acara tersebut dihadiri oleh puluhan jurnalis Magetan yang dengan narasumber Riyadh Rosyadi Anggota Komisi A DPRD Provinsi Jawa Timur dan Fariansyah Mustafa seorang jurnalis senior.

Dalam kesempatan tersebut, Riyadh Rosyadi menyampaikan, bahwa radikalisme atau paham perubahan dan pembaharuan dengan jalan kekerasan ini harus dicegah dengan berbagai macam cara, salah satunya dengan peran serta para jurnalis

“Radikalisme ini kita harus cegah dengan cara yang sehat sehingga tidak menimbulkan stigma yang tidak perlu bahwa radikalisme ini harus kita tanggulangi bersama sama dan dalam keadaan ini peran dari jurnalis sangat dibutuhkan,” jelasnya.

Riyadh juga menambahkan, pentingnya peran jurnalis karena dengan penerapan kode etik jurnalis dalam menulis atau mengolah data sebuah berita akan bisa menggiring opini publik pembaca dan pendengar sehingga bisa memberikan informasi yang sesuai fakta untuk masyarakat.

“Dalam menangkal radikalisme ini, peran jurnalis seperti menggali sumber informasi dan mengolahnya menjadi sebuah berita yang bisa menggiring opini publik, sehingga saya sendiri menyebut Jurnlais ini Pahlwan tersembunyi ,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Kewaspadaan Nasional Dandun Widya Kusuma mengatakan Bakesbangpol Kabupaten Magetan, menambahkan digelarnya acara dialog ini dengan para jurnalis ini dikandung maksud memberikan edukasi atau wawasan kepada para jurnalis yang ada di Magetan mengenai dampak paham radikalisme dan terorisme.

“Kita (Bakesbangpol) mengadakan acara ini dengan tujuan Memberikan edukasi kepada rekan rekan jurnalis maupun media dan nantinya rekan rekan jurnalis ini diharap bisa ikut membantu pemerintah dimana terkait isu tentang radikalisme dan kelompok kelompok teroris yang ada di wilayah tertentu sehingga nanti rekan jurnalis ini bisa memberikan informasi kepada pemerintah dan edukasi kepada masyarakat bahwasannya Kelompok terorisme bisa ditekan agar tidak merajalela di Kabupaten Magetan,” ujarnya.

Selain itu, Dandun juga menyampaikan jika di Kabupaten Magetan ini pernah ada beberapa masyarakat yang menggunakan paham radikalisme. Yang biasa disebut mantan narapidana teroris (Napiter) atau penyintas.

“Menurut data intelijen di Magetan ini terdata ada 35 orang mantan narapidana teroris atau penyintas. Dan yang tinggal di Magetan ada 22 orang,” tutupnya.(niel/red).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *