MAGETAN (Lensamagetan.com) – Upaya Pemkab Magetan, melalui Dinas PUPR untuk mengatasi banjir yang dulu sering terjadi dibeberapa wilayah ternyata benar-benar membuahkan hasil.
Pantauan lensamagetan.com, sudah sekitar dua tahun Kabupaten Magetan terbebas adanya berita banjir. Padahal pada tahun 2020-2021, masyarakat dihebohkan dengan banjir dibeberapa wilayah, seperti di Jalan Sukowati Magetan, Jalan Imam Bonjol, dan Jalan Karya Dharma.
“Kalau tidak banjir, tidak ada berita viral ini bagi teman-teman wartawan,” kata Kepala Dinas PUPR Magetan, Muhtar Wahid, sambil bercanda dengan para awak media di acara penanaman bambu di Eco Bamboo Park, (5/2/2024) lalu.
Dijelaskan Muhtar Wahid, keberhasilan mengatasi banjir ini tak semudah membalikan telapak tangan, karena dirinya bersama tim harus turun langsung dan mengambil langkah-langkah strategis.
“Saya datang ke lokasi banjir lalu menelusuri untuk menemukan solusinya,” ungkap Muhtar.
Langkah-langkah yang kemudian diambil DPUPR Magetan adalah dengan membuat beberapa sudetan-sudetan untuk mengurangi debet air yang berpotensi menyebabkan kebanjiran.
“Kita buat sudetan di Samsat dan belakang kantor BPS. Yang di Srogo, kita juga buat gorong-gorong berdiameter 200 senti untuk jalan air ke kali Sadon. Hasilnya banjir bisa dikurangi sampai 70 persen,” jelasnya.
Namun demikian, lanjut Muhtar Wahid, Kabupaten Magetan juga masih punya wilayah yang berpotensi banjir bila terjadi hujan dengan intensitas lama. Wilayah itu adalah Jalan Diponegoro, itupun DPUPR juga sudah mempersiapkan solusinya.
”Secara teori mengatasi banjir di situ cukup mudah dengan gorong-gorong di atas box culvert yang menuju ke kali. Kalinya sudah siap. Hanya saja, ini butuh koordinasi dengan pihak provinsi karena jalan itu jalan provinsi,” imbuhnya.
Selain beberapa sudetan terbukti mengurangi potensi banjir di Magetan, rupanya pembuatan embung-embung dibeberapa titik juga sangat efektif untuk menangkap air hujan. Sehingga air hujan yang dulu langsung mengalir ke selokan-selokan yang mengakibatkan terjadi luapan dan banjir, kini bisa ditangkap oleh embung-embung yang bisa digunakan untuk pengairan petani di saat musim kemarau.(ton/adv)