MAGETAN (Lensamagetan.com) – Terus meningkatkan sumber daya manusia (SDM) Guru dan siswa-siswi, SMK Yosonegoro Magetan saat ini sudah bisa mengkonversi motor bakar menjadi motor listrik.
Konversi motor ini, SMK Yosonegoro menggandeng PT. Mitra Metal Perkasa (MMP) untuk memberikan pelatihan para guru dan siswa-siswi untuk mengkonversi motor bakar ke motor listrik.
Kepala SMK Yosonegoro Magetan, Khamid Manan mengatakan, konversi motor bakar ke motor listrik ini banyak tujuan, selain untuk mensukseskan program pemerintah. Adanya motor listrik ini akan sangat mengurangi jumlah polisi udara di Magetan.
“Dengan tingkat pencemaran asap kendaraan yang saat ini sudah sangat luar biasa ini, maka dari itu kita SMK Yosonegoro melakukan konversi motor bakar ke motor listrik bersama PT. Mitra Metal Perkasa,” kata Kepala SMK Yosonegoro Magetan, Khamid Manan.
Dijelaskan Khamid, PT.MMP sudah berkelas “A” jadi saat melakukan konversi motor bakar ke motor listrik sudah sesuai standar yang berlaku.
” Kelas A ini artinya sudah bisa mengkonversi motor bakar ke motor listrik. Lalu dari kelas A ini kemudian diturunkan ke bengkel-bengkel sekolah salah satunya Yosonegoro agar bisa mengkonversi dan nanti lisensinya juga ikut PT.MPP ini,” ujarnya.
Tak hanya itu, bagi masyarakat yang berminat untuk mengkonversi motornya ke motor listrik, banyak kemudahan yang diberikan oleh pemerintah. Mulai dari, bengkel yang ditunjuk untuk memasang alat atau mengganti mesin, hingga pergantian Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK).
“Nanti dibantu semua, dari total anggaran konversi Rp 17,5 juta ini dapat subsidi dari Pemerintah sekitar Rp 10 juta, jadi masyarakat hanya mengeluarkan uang Rp 7 juta,” imbuhnya.
Selain itu, SMK Yosonegoro Magetan juga sudah melakukan uji coba motor listrik konversi di Magetan dengan kondisi jalan yang naik turun, masih bisa melaju dengan kecepatan 70 km/jam.
“Tapi ya itu, karena jalan Magetan ini naik turun baterainya hanya bisa menempuh jarak 40 kilometer dengan kecepatan 70 km/jam,” tutupnya.(ton/red)