Giat Promosikan KSL, Disnakkan Gelar Festival Susu Sowan Suwun Singolangu

Kirab Pratani Nara Praja yang diikuti oleh puluhan masyarakat lingkungan Kampung Susu Lawu Singolangu dalam Festival Susu Sowan Suwun Singolangu.(Anton/Lensa Magetan)

MAGETAN (Lensamagetan.com) – Terus membranding dan mempromosikan Kampung Susu Lawu (KSL), lingkungan Singolangu, Kelurahan Sarangan sebagai Kampung Agroeduwisata, Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Magetan, menggelar Festival Susu “Sowan Suwun” Singolangu, Minggu (27/11/2022).

Festival diawali dengan, Kirab Pratani Nara Praja yang diikuti oleh puluhan masyarakat lingkungan Kampung Susu Lawu Singolangu.

Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Magetan, drh.Nur Haryani mengatakan, Festival Susu “Sowan Suwun” Singolangu mengandung arti sebagai sarana Sowan atau bertemunya para peternak sapi perah dan para pelaku usaha peternakan di Kabupaten Magetan.

“Kegiatan ini dilakukan untuk membangun jejaring dan sinergi dengan stakeholder yang terkait dengan usaha budidaya peternakan sapi perah, untuk pemasaran hasil olahan, produk dan industri pariwisata, serta sebagai media promosi agrowisata dan eduwisata Kampung Susu Lawu,”ujarnya.

Dijelaskan drh.Nur Haryani, Festival Susu di lingkungan Singolangu ini sudah mulai sejak tanggal 14 November 2022 lalu. Acar dimulai dengan lomba Kelompencapir Peternak sapi, lomba memasak susu sapi, sampai dengan kegiatan hari ini lomba mewarnai anak-anak SD di Kelurahan Sarangan, Kirab Pratani Nara Praja, bazar UMKM binaan Disnakan dan kegiatan lainya.

“Harapan kami sinergi antar stakeholder terjalin dan tersambung guna membangun Kabupaten Magetan yang terdepan,”imbuhnya.

Ditempat yang sama, Bupati Magetan Suprawoto, menambahkan bahwa sektor peternakan dan perikanan adalah salah satu cara dalam pengentasan kemiskinan. Seperti halnya peternakan sapi perah di Singolangu.

“Saya pernah bertanya pada Mbah Wo, agar memiliki hasil yang baik, kita harus punya 5 Sapi perah,”terangnya.

Dalam kesempatan itu, Bupati Suprawoto juga mengucapkan terimakasih kepada Disnakan dan semua elemen terkait yang sudah bekerjasama memerangi Penyakit Mulut dan KuKu (PMK) di Magetan.

Dirinya juga meminta maaf kepada masyarakat, apabila penanganan PMK di Kabupaten Magetan masih banyak kendala dan kekurangan.

“Saya minta maaf bila penanganan PMK banyak yang kurang, karena sapi tidak bisa dikumpulkan dalam satu tempat seperti manusia. Sehingga petugas harus datang dari kandang ke kandang,”tutupnya.(ton/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *