MAGETAN (Lensamagetan.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magetan, menggelar panen tembakau yang dikemas dengan acara “Gebyar Tembakau Pethil Sata”,Jumat (21/7/2023).
“Gebyar Tembakau Pethil Sata”, berada di Dusun Ngrobyong, Desa Sidomulyo, Kecamatan Sidorejo. Pethil Sata dilakukan langsung oleh Bupati Magetan Suprawoto, bersama jajaran Forkopimda Magetan lainya.
Bupati Magetan Suprawoto mengatakan, prospek tanaman tembakau di Magetan masih sangat bagus, karena sampai dengan saat ini tembakau Indonesia masih belum mampu memenuhi pabrik di Indonesia. Dimana sebanyak 40 persen tembakaunya masih import.
“Ini adalah indikator para petani, bahwa prospek tembakau masih sangat luas, karena luas lahan tembakau kita cenderung berkurang, sebab banyak digunakan untuk menanam tanaman pangan,”ujarnya.
Dijelaskan Bupati, untuk tembakau gunung seperti yang ada di Desa Sidomulyo, biasanya di kirim ke sentra atau tempat budidaya tembakau yang ada di Temanggung Jawa Tengah.
“Disini jenis tembakaunya Andong Kuning. Alhamdulilah harganya ini sangat bagus, perkilo basah Rp 8 ribu rupiah, pas pandemi Covid-19 kemarin malah hanya di angka Rp 3 ribu rupiah perkilo,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Perkebunan dan Ketahanan Pangan (DTPHPKP) Kabupaten Magetan, Uswatul Chasanah, mengatakan saat ini total lahan tembakau di Kabupaten Magetan berkisar 321 hektar.
Angka 321 hektar itu, sangat menurun dibandingkan dulu yang luas lahan tanaman tembakau di Magetan mencapai 800 hektar.
“Memang daerah historis tembakau itu hanya ada di beberapa kecamatan, seperti di Sidorejo, Panekan, Plaosan, Parang, bahkan Poncol itu dulu juga wilayah historis tembakau, tapi karena harga dan minat petani itu turun jadi banyak yang beralih ke tanaman sayur,” imbuhnya.
Diterangkan Uswatul, untuk harga tembakau di Magetan pun juga bervariasi. Seperti tembakau Andong Kuning di Desa Sidomulyo ini yang saat mencapai Rp 8 ribu rupiah saat basah.
“Kalau sudah di rajang dan kering harganya mencapai Rp 200 ribuan perkilo. Yang harganya sangat bagus itu tembakau Rejeb dari Parang karena harganya setelah dirajang dan kering mencari Rp 300 ribu lebih,”imbuhnya.
Selain acara “Gebyar tembakau Pethil Sata”, pada kesempatan itu Bupati Magetan Suprawoto juga melakukan dialog dan tanya jawab langsung dengan anggota Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Magetan dan juga menyerahkan bantuan pupuk NPK, Mulsa dan bibit pohon cabai kepada Gapoktan. (niel/red)