Komitmen Pelayanan IGD RSUD dr Sayidiman Magetan, Tangani Pasien Dulu Baru Administrasi

Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD dr Sayidiman Magetan.(Anton/Lensamagetan.com)

MAGETAN (Lensamagetan.com) – Komitmen terus memberikan layanan yang terbaik bagi masyarakat, Intalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD dr Sayidiman Magetan utamakan dahulu pelayan pasien dari pada administrasi atau surat menyurat.

Peryataan itu disampaikan langsung oleh Direktur RSUD dr Sayidiman Magetan, dr Rohmad Santoso, melalui Kepala Ruang IGD, Pujo Catur Priyono, bahwa hal yang penting adalah mengatasi kegawatan pasien dulu dibanding yang lain.

“Setiap pagi kitakan konferen, kita tekankan bahwa setiap pasien datang tangani dulu, kita pegang dulu, kita tanya keluhannya apa, urusan yang lain atau administrasi bisa sambil berjalan,” katanya.

Dijelaskan juga oleh Pujo, bahwa selama ini IGD RSUD sudah semaksimal mungkin menerapkan SOP yang berlalu, mulai dari awal pasien datang sampai dengan pasien pindah kamar atau dirujuk ke Rumah Sakit diatasnya.

“Sebenarnya kita ini maksimalkan selama 2 jam, biar pasien segera pindah kamar atau dirujuk. Tapikan kita banyak pertimbangan mengenai kondisi pasien, dan juga keberadaan kamar atau rumah sakit rujukan, jadi kita maksimalkan lagi menjadi 6 jam,” ujarnya.

Kepala IGD RSUD dr Sayidiman Magetan, Pujo Catur Priyono.(Anton/Lensamagetan.com)

Pelayanan pasien di IGD pun juga bermacam-macam berdasarkan zonanya atau ruangan pasien saat masuk ke IGD, yakni zona Merah untuk Pasien Gawat dan darurat, Zona Kuning untuk pasien gawat tapi tidak darurat dan Zona Hijau untuk pasien tidak gawat dan tidak darurat.

“Untuk Zona Merah maksimal bisa 4 pasien, Kuning untuk 8 pasien dan hijau bisa 6 – 10 pasien,” imbuhnya.

Namun pada kenyataanya, lanjut Pujo, setiap harinya IGD RSUD menerima pasie tujuh puluhan lebih yang tertangani dengan baik.
“Kalau di bulan Juni ini rata-rata ada 78 pasien, itu 24 jam ya. Jadi setiap hari ada 70 lebih pasien yang masuk IGD,” tambahnya.

Pujo berharap, dengan informasi yang sudah disampaikan kali ini, masyarakat ataupun pasien menjadi lebih paham mengenai SOP di IGD, sehingga bisa lebih tenang dan percaya kepada RSUD dr Sayidiman saat menangani pasien.

“Jadi seperti itu, semua ada aturan dan prosedurnya sendiri. Bukanya kita memperlama pasien di IGD tapi memang karena mungkin kondisi pasien kurang baik, atau belum ada kamar, tau rujukan ke rumah sakit lain belum direspon,” tutupnya.(ton/*)