MAGETAN (Lensamagetan.com) – Mengeluh mendapatkan perlakuan yang kurang menyenangkan dari pejabat publik khususnya pemerintahan desa, Andri Suwarni, warga Desa Malang, Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan sesalkan arogansi salah satu perangkat Desa Malang.
Perbuatan arogansi salah satu perangkat desa tersebut terjadi saat pembagian bansos berupa beras untuk masyarakat miskin, Andri Suwarni yang notabenenya warga setempat juga mendapatkan undangan dari Pemdes Malang untuk mengambil jatah bansos atas namanya pada hari, Rabu (3/7/2024) pagi.
“Jadi saya datang sekitar pukul 09.00 Wib pagi karena mendapat undangan dari desa untuk pengambilan bantuan beras. Tapi anehnya saat hampir selesai pembagian nama saya tidak kunjung dipanggil, lalu saya kroscek ternyata di kertas kolom daftar hadir untuk nama saya sudah ditandatangani oleh orang lain dan saya tidak tau itu siapa,” ungkapnya.
Kemudian setelah kroscek di daftar hadir yang sudah ditandatangani orang lain, Andri Suwarni mencoba untuk bertanya pada salah satu perangkat desa Malang yaitu Kawituwo. Alih-alih mendapatkan jawaban g yang baik, Andri Suwarni malah mendapatkan ancaman dari Kamituwo tersebut.
“Awalnya saya masih berfikiran positif kalau ini hanya masalah keteledoran/kecerobohan oknum Kamituwo tersebut, tapi yang membuat saya tidak terima dia (Kamituwo) melontarkan kata-kata kasar dan ancaman yang membuat harga diri saya sebagai masyarakat biasa direndahkan,” terangnya.
Dijelaskan Andri, oknum Kamituwo tersebut juga sempat menyampaikan jika Andri tidak terima dengan kejadian tersebut, silahkan mengadu kepada media massa namun konsekuensi namanya akan dicoret dari daftar penerima bantuan atau DTKS.
“Yang saya tidak terima, oknum Kamituwo itu menantang dan mengancam katanya saya suruh mengadukan ke media, lalu jika benar saya mengadukannya maka nama saya akan dicoret dari DTKS. Dan tadi saya juga sempat laporan ke Polsek Maospati, katanya akan ditindaklanjuti besok,” imbuhnya.
Sementara itu, awak media mencoba melakukan konfirmasi ke Kepala Desa Malang, Sumali. Pihaknya sangat menyayangkan ada kejadian tersebut. Padahal sebenarnya ini hanya masalah kesalahan pahaman saja yang bisa diselesaikan secara baik-baik.
“Saya belum tahu masalah ini, tapi menurut saya kesalahpahaman ini dipicu karena miss komunikasi. Seharusnya yang bersangkutan pak Andri langsung melaporkan ke saya agar segera dapat dimediasi. Sebenarnya saya malu jika permasalahan ini langsung sampai ke media massa, tapi setelah ini saya akan segera memanggil pihak-pihak yang berselisih untuk dimintai keterangan dan segera menyelesaikannya,” pungkasnya.(niel/ton)