MAGETAN (Lensamagetan.com) – Dalam bulan Muharram atau yang biasa dikenal dengan bulan Suro banyak Desa atau Kelurahan mengadakan acara bersih Desa. Seperti salah satunya di Kelurahan Panekan, Kecamatan Panekan, Kabupaten Magetan yang hari ini menggelar kesenian Wayang Kulit, Sabtu (27/07/2024).
Pagelaran Wayang Kulit yang digelar di dusun Karang Kapong, Kelurahan Panekan dihadiri oleh Penjabat Bupati Magetan, Hergunadi, anggota DPRD Magetan, Tikno dan Khristina Amik Yetmiati, jajaran Forkopimca Panekan dan seluruh masyarakat Kelurahan Panekan.
Rangkaian acara bersih desa di mulai pada Jumat dengan rangkaian ziarah makam leluhur dan dilanjutkan dengan bersih-bersih bersih di mata air yang ada di Kelurahan Panekan. Kemudian ditutup dengan pagelaran wayang kulit yang mendatangkan Ki dalang Agung Plentung dari Kabupaten Ngawi.
“Ini dalam rangka toto suro atau Bersih Desa. Jadi toto suro tahun ini rangkaian acaranya dimulai pada hari Jumat sore ada acara ziarah makam leluhur kelurahan panekan. Kemudian malamnya diadakan doa bersama di aula kelurahan Panekan. Terus paginya juga masih ada acara yaitu membersihkan lingkungan mata air yang berada di kelurahan Panekan,” kata Juwari, Kepala Kelurahan Panekan.
Pagelaran wayang kulit yang dipimpin oleh dalang dari Ngawi, Ki Agung Plentung, menarik perhatian ratusan warga yang berkumpul untuk menyaksikan pertunjukan tersebut. Cerita yang dibawakan malam itu adalah kisah “Lahire Wiji Sejati” yang mempunyai makna tersendiri.
“Ini diadakan pagelaran wayang kulit dengan dalang Ki Agung Plentung dari kedunggalar, Ngawi dengan mengambil lakon “Lahire Wiji Sejati. Artinya lahirnya pemimpin baru, kita tahu semua bahwa di tahun 2024 ini adalah tahun politik. Kebetulan Magetan ini akan punya hajat besar yaitu pemilihan bupati, wakil bupati Yang dibarengi dengan pemilihan gubernur dan wakil gubernur,” imbuhnya.
Diakhir kesempatan, Juwari berharap dengan diadakannya Toto Suro atau bersih desa seperti dapat menjadi momentum bagi warga Kelurahan Panekan untuk terus menjaga kebersihan lingkungan dan mempererat tali silaturahmi di antara mereka.
“Selain melestarikan adat budaya yang sudah menjadi tradisi, kita juga berdoa semoga kedepannya seluruh masyarakat Kelurahan Panekan kedepannya bisa gemah ripah loh jinawi, toto tentrem Toto Raharjo tentunya dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa,” pungkasnya.