MATARAM (Lensamagetan.com) – Kapolda NTB Irjen M. Iqbal menggelar makan malam perpisahan (Farewell Dinner) dengan generasi muda NTB di lapangan Bharadaksa Mapolda NTB, Jumat (24/12) malam di Mataram karena akan pindah tugas ke Riau.
Dalam sambutannya, Jenderal ramah yang sebentar lagi akan resmi menjadi Kapolda Riau itu menyampaikan permohonan maaf jika dirinya dalam menjalankan amanah dirasa kurang memuaskan.
Namun begitu, sosok yang dikenal dekat dengan seluruh elemen aktivis di NTB itu, meminta aktivis dan masyarakat untuk tetap mengkoreksi dirinya supaya menjadi polisi yang lebih baik dan amanah.
“Koreksi diri saya untuk menjadi lebih baik, menjadi polisi yang amanah terus bermanfaat bagi seluruh elemen masyarakat,” ujarnya.
Ia menjelaskan, pada konsep kepolisian yang paling utama adalah polisi yang dicintai dan dipercaya oleh masyarakat.
Sebagian besar wilayah NTB sudah dikunjunginya bukan saja di Lombok namun hingga ke pelosok timur Pulau Sumbawa yaitu Bima dan Dompu.
“Sehingga di Bima saya gelari ‘Iqbal Dou Mbojo’ (Iqbal orang bima: red),” katanya disambut tepuk tangan.
“NTB ini uforgettable. Tak terlupakan. Karena di sini saya pertama jadi Kapolda” tambah Perwira tinggi dengan empat anak itu.
Jenderal bintang dua itu mengingatkan para mahasiswa untuk selalu semangat menggapai cita-cita.
“Saya kira moral force sangat penting sekali, bukan hanya control social tapi tunjukkan bahwa adik-adik mampu berkiprah. Memang harus garang di lapangan di atas mobil komando namun masa depan juga harus cerah,” ingatnya.
Terakhir ia sampaikan, Pengganti dirinya Brigjen Pol Djoko Poerwanto, sosok yang punya intelijensia yang mumpuni, track record bagus, yang juga menjadi pernah duduk pada senat saat di akademi kepolisian.
“Terakhir tolong dibantu Kapolda yang baru. Kalau membantu saya, ngasih saya 10 angka maka membantu Kapolda yang baru dengan memberikan 100 angka,” pintanya disambut tepuk tangan meriah.
Sementara, mewakili panitia perpisahan juga mewakili para aktivis, Karman BM dalam sambutannnya membeberkan sejumlah keberhasilan Irjen Pol M. Iqbal selama bertugas di NTB di antaranya sukses menjaga keamanan dan ketertiban event IACT dan WBSK.
“Bukan saja diapresiasi oleh Indonesia namun juga diapresiasi oleh dunia internasional,” tegas aktivis kepemudaan itu.
“Legacy pak Iqbal adalah membangun hubungan yang baik dengan kawan-kawan aktivis. Kalau dulu beliau ceramahkan konsep pemolisian masyarakat (polmas – red) yang pada pokoknya konsep melibatkan masyarakat untuk terlibat dan merasa bertanggung jawab atas kamtibmas. Tapi sekarang kita di NTB bisa mengaktiviskan polisi” katanya disambut tawa dan tepuk tangan.
Ia jelaskan, maksud tema cherish togethernes atau merawat kebersamaan, diambil dari intisari pidato-pidato Irjen Iqbal tentang kebersamaan dan gotong royong.
“Mudah-mudahan kebersamaan ini, tidak terbatas sampai di sini. Kita berharap di manapun bang iqbal bertugas, spirit yang ditinggalkan beliau tetap kita rawat” katanya.
Di tempat yang sama, Aziz Muslim ketua PKC Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) mengatakan ia mengapresiasi prestasi Irjen M. Iqbal di NTB.
“Kami bangga, dan bersyukur dengan keberaan bang Iqbal, beliau datang ke pelosok-pelosok, ke rumah-rumah kami, datang silaturrahmi. Itu sesuatu yang yang akan kami rindukan.
Selain PMII, perwakilan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Mukmin Al Betika ungkatkan hal senada.
“Bang Iqbal Top” ucapnya singkat.
Farewell dinner juga dihadiri secara online melalui zoom. Dipandu oleh Ketua Asosiasi Pedagang Kaki Lima (APKLI) NTB, Abdul Majid dan Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) NTB, Siti Ridha Andi Pattiroi. Dihadiri oleh unsur aktivis mahasiswa cipayung plus, utusan BEM dan LSM.
Acara yang santai serius itu ditutup dengan pengalungan gordon/selendang atribut dari beberapa organisasi cipayung plu(niel/red/*)