Polemik Diundurnya Tim Takraw Putri dari Porprov, Ini Kata PSTI dan KONI

Ketua KONI Magetan, Bambang Trianto (tengah) bersama Ketua Pengcab PSTI Magetan, Sugeng Purwanto (kanan) dan tim Parameter KONI dari Unesa, Tutur (kiri).(Daniel/Lensamagetan.com)

MAGETAN (Lensamagetan.com) – Kekecewaan pelatih tim sepak takraw putri Magetan, Bayu Agung Prasetya, karena timnya tidak jadi diberangkatkan mengikuti Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur, akhirnya mendapat tanggapan resmi dari Ketua Pengcab Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI) Magetan, Sugeng Purwanto, Selasa (3/6/2025)

Sugeng menjelaskan bahwa Bayu telah ditunjuk secara resmi untuk melatih tim sepak takraw putri Magetan dengan tujuan berlaga di ajang Porprov. Ia pun mengapresiasi kerja keras Bayu dalam membina atlet selama masa pelatihan. Namun, setelah dilakukan serangkaian tes oleh tim parameter dari KONI Magetan, hasilnya menunjukkan bahwa kemampuan para atlet masih jauh dari standar minimal.

“Alhamdulillah Mas Bayu melatih dengan rajin dan penuh semangat. Tapi dalam latihan kemarin dan setelah dites, hasilnya ternyata belum sesuai harapan. Standar dari tim parameter itu mengacu pada seleksi Puslatda, dan anak-anak kita masih sekitar 90 persen di bawah standar itu,” ujarnya.

Tim parameter yang bekerja sama dengan pihak ketiga dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menilai bahwa para atlet masih kurang dalam aspek skill, kecepatan, dan fisik. Oleh karena itu, PSTI Magetan memutuskan untuk tidak memberangkatkan tim ke Porprov dan secara resmi mengundurkan diri sebagai peserta.

Sementara itu, Ketua KONI Magetan, Bambang Trianto, turut memberikan penjelasan. Ia menyampaikan bahwa keputusan mundurnya tim takraw putri Magetan berasal dari hasil evaluasi objektif tim parameter dan konsultan.

“Setelah dilakukan tes parameter secara masif, hasilnya belum memenuhi standar. Maka dari itu, PSTI Magetan mengambil langkah untuk membuat surat resmi pengunduran diri. Kami dari KONI kemudian menindaklanjuti pengunduran diri tersebut ke provinsi dan dinyatakan selesai per 30 Mei kemarin,” jelasnya.

Selanjutnya terkait hak para atlet, Bambang menegaskan bahwa KONI tetap akan memberikan hak-hak atlet selama menjalani Training Center (TC) tahap pertama sebanyak 15 kali dan TC tahap kedua yang rencananya 10 kali di bulan Juni.

“Hak atlet selama TC akan tetap kami sampaikan melalui cabang olahraga terkait,” ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa kebutuhan lain seperti akomodasi dan konsumsi yang sudah direncanakan akan dihitung dan disesuaikan. Namun karena tim tidak diberangkatkan, alokasi untuk biaya yang belum digunakan tidak dapat dipaksakan untuk dicairkan.(niel/red)