Siap Bertransformasi, Rutan Magetan Ikuti Tasyakuran Puncak HBP Ke-59

Kepala Rutan Magetan, Eries Sugianto potong tumpeng dalam acara tasyakuran puncak HBP ke -59.(Daniel/Lensamagetan.com)

MAGETAN (Lensamagetan.com) – Rutan Magetan Kanwil Kemenkumham Jawa Timur ikuti Tasyakuran Puncak Peringatan Hari Bakti Pemasyarakatan (HBP) ke-59, yang digelar Virtual secara serentak seluruh Indonesia, Rabu (3/5/2023).

Bertempat di aula Rutan Magetan, mengusung tema Transformasi Pemasyarakatan Semakin Pasti dan Berakhlak Indonesia Maju, tasyakuran HBP ke-59 ini diikuti seluruh pejabat Struktural dan dan Pegawai Rutan Magetan.

Kepala Rutan Magetan, Eries Sugianto tampak memotong tumpeng sebagai wujud syukur dalam tasyakuran HBP ini.

Pun, acara tersebut juga dimeriahkan berbagai hiburan menarik, mulai dari penampilan seni Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dan Petugas, pameran hasil karya WBP, fashion show, pengumuman dan penyerahan penghargaan berbagai lomba rangkaian HBP ke-59, serta pengundian pemenang One Day One Prison’s Product.

Meski mengikuti secara daring, semua petugas rutan Magetan sangat antusias menyaksikan setiap rangkaian kegiatan tasyakuran tersebut.

Dalam acara, Direktur Jenderal Pemasyarakatan Reynhard Silitonga melaporkan seluruh rangkaian kegiatan yang telah digelar untuk memperingati Hari Bakti Pemasyarakatan ke-59 kali ini.

Selain itu, Dirjen PAS juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya terhadap seluruh jajaran yang sudah ikut mendukung suksesnya acara

Sementara itu, dalam sambutanya, Menteri Hukum dan HAM, Yasonna H. Laoly juga menyampaikan bahwa, jajaran Pemasyarakatan turut bertugas dalam pemajuan dan pembangunan sumber daya manusia (SDM), jadi dituntut untuk Bertransformasi semakin Pasti Berakhlak.

“Kita sudah tidak bisa lagi menggunakan cara-cara lama dalam pelaksanaan program Pemasyarakatan. Kita harus adaptif dan inovatif,”ujarnya.

Dengan berbagai penyesuaian program ini, Yasonna mengajak semua elemen di jajaran Pemasyarakatan agar segera menyesuaikan dan bersama-bersama ikut mensukseskan nya.

“Kita harus memikirkan cara mengubah tantangan besar tersebut menjadi peluang untuk berkontribusi mewujudkan Indonesia Emas 2045 melalui penyesuaian program pelatihan Narapidana dengan kesempatan kerja yang tersedia,”tutupnya.(ton/sof)