Somasi Pencatutan Wartawan di MTsN 4 Magetan Berakhir Permintaan Maaf

Kepala MTsN 4 Magetan, Giana minta maaf kepada Ashar wartawan Magetan yang nomor teleponnya dicatut.(Daniel/Lensmagetan.com)

MAGETAN (Lensamagetan.com) – Permasalahan yang terjadi dengan orang tak dikenal (OTK) di MTsN 4 Magetan yang berujung pecatutan nomor telepon salah satu wartawan senior di Magetan, Ashar akhirnya selesai juga, Rabu (7/8/2024).

Penyelesaian masalah ini, setelah sebelumnya surat somasi yang dilayangkan oleh Ashar melalui kuasa hukumnya, Ahmad Setiawan, SH.Mh dari AS Law Firm dan Partner beberapa hari lalu mendapatkan balasan dari pihak MTsN 4 Magetan. Dan hari ini dilanjutkan mediasi dan klarifikasi antara kedua belah pihak.

Mediasi dan klarifikasi yang terlaksana di kantor Advokat AS Law Firm dan Partner, menemui kesepakatan damai antara Ashar dengan Kepala Sekolah MTsN 4 Magetan, Giana.

“Berkaitan dengan beberapa berita yang beberapa hari ini lagi ramai di Magetan tentang kesalahpahaman antara pak Ashar sebagai klien kami dengan pak Giana, kepala sekolah MTsN 4 Magetan, alhamdulillah kedua belah pihak sudah bisa ketemu di sini kita mediasi,” kata kuasa hukum Ashar, Ahmad Setiawan.

Pun dijelaskan Wiryo, panggilan akrab Ahmad Setiawan, dalam mediasi tersebut telah disepakati beberapa hal antara kedua belah pihak.

“Sesuai dengan somasi kita kemarin pak Giana bersedia untuk meminta maaf kepada klien kami. Terus yang kedua juga akan memberikan pernyataan bahwa apa yang terjadi dengan isu di lapangan bahwa saudara Ashar dan tim kuasa hukumnya melakukan pemerasan itu adalah tidak benar,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah MTsN 4 Magetan, Giana menjelaskan bagaimana kesalahpahaman ini bisa terjadi hingga membuat heboh publik di Magetan.

“Awalnya saya kedatangan tamu yang tak diundang berjumlah 4 orang. Tak tanya identitasnya nggak punya. Akhirnya saya suruh nulis di buku tamu ya kebetulan dari 4 orang itu saya nggak ada yang kenal semua. Akhirnya saya panggil anak buah saya untuk saya tanyai kenal apa tidak dengan 4 orang itu. Terus dia bilang kenal salah satunya kemudian dia tulis nomer handphonenya di buku tamu,” terang Giana.

Tanpa memeriksa kembali buku tamu, lanjut Giana, ternyata nomer handphone yang ditulis oleh salah satu guru itu adalah nomer yang berbeda dengan orang yang datang saat itu sehingga akhirnya terjadi kesalahpahaman seperti saat ini.

“Makanya saya sekali lagi mohon maaf kepada pak Ashar atas keteledoran kami untuk memberikan informasi ke anak buah saya, nanti selanjutnya kami juga akan menyampaikan permintaan maaf lewat media agar permasalahan kesalahpahaman ini selesai,” tandasnya.(neil/red)