Upaya Peningkatan Roda Perekonomian, 8 Pasar di Magetan Direhab Besar, 2 Sudah SNI

Kondisi Pasar Takeran yang sudah direhab besar oleh Pemkab Magetan.(Daniel/Lensamagetan.com)

MAGETAN (Lensamagetan.com) – Untuk membuat masyarakat merasa nyaman untuk datang ke pasar tradisional, berbagai macam cara dilakukan oleh Pemkab Magetan melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Magetan. Salah satunya dengan cara melalukan pembangunan.

Saat ini di Kabupaten Magetan ada 16 pasar di bawah naungan Disperindag, dengan nilai perputaran ekonominya yang mencapai lebih dari Rp 113 Milyar. Besaran itu, belum termasuk dari 7 pasar hewan.

“Pasar harus nyaman. Saya sering ke pasar tradisional ketimbang pasar modern atau mal kecuali untuk beli buku,” kata Bupati Magetan Suprawoto.

Pembangunan pasar tradisional ini menjadi prioritas Disperindag sejak tahun 2019. Semua pasar tersentuh, sehingga terbagi dua. Sebanyak 8 pasar dilakukan rehab besar, seperti Pasar Lembeyan, Pasar Manisrejo, Pasar Parang, Pasar Agrobis, pasar Wisata, Pasar Maospati dan juga Pasar Baru,

“Dalam setahun ada dua pasar yang direhab secara total atau besar. Saat ini di Magetan sudah ada dua pasar yang SNI, yakni Pasar Maospati dan Pasar Parang,” kata Kiki Indriyani, Kabid Pasar Disperindag Magetan, Senin (12/6/2023).

Karena keterbatasan anggaran, perbaikan kecil, dan perawatan tetap dilakukan oleh Disperindag. Apalagi untuk pembangunan masalah-masalah kecil di pasar, seperti kebocoran dan lainya.

“Pasar ini benar-benar prioritas. Kalau pasar memiliki standar baik, nyaman dan tidak kumuh, maka perputaran ekonominya akan semakin besar. Endingnya, pasti meningkatkan perekonomian Magetan,” kata Kepala Disperindag Magetan, Sucipto.

Dijelaskan Sucipto, untuk melakukan revitalisasi pasar, terutama rehab besar, Disperindag mendapatkan anggaran dari provinsi dan pusat.

Pun, skema membangunnya tidak dipecah-pecah, langsung dieksekusi untuk satu pasar. Dari 8 pasar yang mendapatkan rehab besar, rata-rata menerima anggarannya antara Rp 1,5 M hingga Rp 20 M.
“Yang paling besar Pasar Baru, dengan empat tahap pembangunan. Tahun ini, selesai untuk rehab besarnya,”ujarnya.

Menurut Pak Cip, pasar merupakan sarana distribusi perdagangan dan fasilitas publik. Sehingga harus dipastikan benar-benar baik.

“Sudah semestinya pemkab membuat pasar menjadi nyaman, baik, dan sesuai standar. Kalau pedagang dan pembeli nyaman, maka transaksi terjadi sehingga menggerakkan ekonomi,”imbuhnya.

Semi kesejahteraan masyarakat, Disperindag Magetan bertekad untuk terus melanjutkan revitalisasi pasar.

“Satu sisi dimoratorium, sisi lainnya pasar tradisional dinaikkan kelasnya. Karena semua harus berjalan seimbang,”tambahnya.(niel/ton/*)