MAGETAN (Lensamagetan.com) – Baru saja di launching oleh Bupati Magetan Suprawoto Graha Pusat Literasi Kabupaten Magetan, tepatnya di Kelurahan Plaosan, Kecamatan Plaosan rupanya Grahamasih meninggalkan banyak masalah.
Kejadiannya hampir sama dengan proyek Rehabilitasi Pasar baru, Supplier juga menuntut pembayaran material kepada pihak PT selaku pelaksana proyek, yang jumlahnya mencapai Rp 700 juta lebih.
“Kita saat ini masih dalam proses mediasi dengan pihak PT Haidasari Lestari,” kata Sugeng Riyadi salah satu suplier yang belum terbayarkan.
Sugeng menjelaskan, total sejumlah material yang belum dibayarkan oleh PT Haidasari Lestari sejumlah Rp 727.597 620 kepada 9 Supplier. Dengan kejadian itu, para supplier bersama Kepala Arpus dan juga Forkopimca Plaosan sudah berusaha melakukan mediasi, namun pihak dari PT Haidasari Lestari belum bisa hadir.
“Para vendor masih berupaya untuk menyelesaikan secara kekeluargaan. Namun jika nanti tidak ada titik temu dan penyelesaian akan menempuh jalur hukum sesuai aturan yang berlaku,”ujarnya.
Sementara itu disisi lain, Kepala Dinas Arsip dan perpustakaan Magetan, Suhardi mengatakan jika pembayaran pihak dinas kepada PT Haidasari Lestari sudah selesai 100 persen.
Dengan banyaknya laporan dari berbagai supplier yang teryata belum dibayar mencapai ratusan juta rupiah, dirinya akan tetap melakukan kordinasi dan komunikasi dengan pihak PT agar para supplier segera dibayar.
“Kita sudah membayar 100 persen kepada PT Haidasari tapi ternyata dari laporan para temen-temen supplier masih ada kewajiban dari PT Haidasari yang belum dipenuhi. Maka dari itu akan kita komunikasikan dan mencarikan solusi dengan pihak PT Haidasari,” tutupnya.(ton/red)