Budaya  

Sarana Melestarikan Budaya, Pameran Tosan Aji ke-5 di Magetan Resmi Dibuka

Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Magetan, Muhtar Wahid saat melihat keris dalam pameran Tosan Aji Joyo Jayaning Nusantara.(Daniel/Lensamagetan.com)

MAGETAN (Lensamagetan.com) – Sebagai upaya melestarikan dan mengembangkan budaya leluhur, Pemerintah Kabupaten Magetan melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) menggelar Pameran Tosan Aji Joyo Jayaning Nusantara ke-5, bekerja sama dengan Paguyupan Sejarah Kebudayaan dan Ekonomi Kreatif (PEKATIK) serta Komunitas Tosan Aji se-Kabupaten Magetan.

Bertempat di Gedung Korpri Magetan, acara ini akan berlangsung mulai Sabtu (5/7/2025) hingga Senin (7/7/2025). Acara pembukaan dihadiri oleh Pj Sekda Magetan Muhtar Wahid, Staf Ahli Bupati Winarto, serta sejumlah pejabat OPD terkait.

Dikesempatan kali ini, Pj Sekda Magetan, Muhtar Wahid, menegaskan pentingnya memahami nilai filosofis dan spiritual dari keris sebagai warisan budaya.

“Kalau dulu keris menjadi senjata, di zaman modern ini yang perlu diambil adalah filosofinya. Di situ ada nilai kesabaran, ketelatenan, dan spiritualitas. Itu yang harus kita warisi dan lestarikan,” ujarnya, Sabtu (5/7/2025).

Ia juga mengingatkan bahwa keris telah diakui UNESCO sebagai warisan budaya tak benda sejak abad ke-5 Masehi, dan karena itu menjadi tanggung jawab bersama untuk terus menjaga dan melestarikannya.

Sementara itu, Kepala Disbudpar Magetan, Joko Trihono, mengungkapkan bahwa Pameran Tosan Aji ke-5 kali ini diikuti oleh 10 kolektor asal Magetan, dengan total 250 bilah keris yang dipamerkan.

“Ini menjadi ajang silaturahmi sekaligus wadah berbagi ilmu antar penggemar keris dan benda pusaka lainnya,” ujarnya.

Joko juga menambahkan bahwa pameran ini merupakan bagian dari strategi pelestarian budaya yang terus digalakkan oleh Disbudpar Magetan.

“Kami ingin menumbuhkan kembali kecintaan masyarakat, khususnya generasi muda, terhadap warisan budaya. Harapannya, dari acara seperti ini, muncul generasi penerus yang mampu merawat dan meneruskan nilai-nilai luhur leluhur,” tambahnya.

Pameran ini tidak hanya menjadi ruang edukasi budaya bagi masyarakat, tetapi juga mendorong tumbuhnya apresiasi terhadap warisan leluhur sebagai bagian dari identitas dan kekayaan budaya bangsa.(niel/red)

Tinggalkan Balasan