Tes Pengisian Perades Dinilai Janggal, Puluhan Masyarakat Desa Truneng Geruduk Kantor Desa

Aksi yang digelar oleh masyarakat Truneng yang menduga hasil tes pengisian perades ada kejanggalan.(Daniel/Lensamagetan.com)

MAGETAN (Lensamagetan.com) – Puluhan masyarakat Desa Truneng, Kecamatan Sukomoro Kabupaten Magetan menggeruduk kantor desa Truneng untuk meminta keadilan atas hasil tes pengisian perangkat desa (perades) yang beberapa hari lalu sudah dilaksanakan, Senin (11/12/2023).

Menurut mereka, dari hasil tes yang menggunakan pihak ketiga ada beberapa kejanggalan yang membuat beberapa peserta tidak terima. Terutama dari nilai tes yang keseluruhan ada 3 mata uji dengan jumlah 50 soal itu.

“Ada kejanggalan dengan nilai yang sangat mencolok yaitu 95,99 berarti dari 150 soal cuma salah 6. Selain itu, karena yang ikut ibu-ibu muda dan anak-anak yang baru lulus diduga ada intimidasi, akhirnya mereka mengadu ke kita. Kami minta seleksi ulang dengan transparansi yang baik,” kata Angga Gunarto, koordinator aksi Forum masyarakat Desa Truneng.

Sementara itu, Kepala desa Truneng, Sukirman, mengatakan telah menerima seluruh aduan dari masyarakat tersebut namun semua akan diproses sesuai dengan aturan yang berlaku.

“Saya sebagai pemerintahan desa menerima aduan masyarakat dengan terbuka. Kalau tuntutannya diulang dan kalau itu sesuai aturan ya silakan. Apa hasilnya kami pemerintah desa siap melaksanakan,” katanya kepada lensamagetan.com .

Terkait masalah tersebut, Sukirman mengaku juga telah mempertemukan seluruh peserta dengan panitia pelaksana, Kamis (7/12/2023) kemarin.

“Sebelumnya ditanggal 6/12/2023 para peserta ini mengirimkan surat kepada panitia. Kemudian ditanggal 7/12/2023 kita lakukan mediasi antara panitia dengan peserta pengisian perangkat. Dan akhirnya ada kesepakatan untuk menerima hasil tes tersebut,” ungkapnya.

Namun peserta yang tidak lulus menduga ada kecurangan dalam penilaian seleksi sehingga melayangkan protes terhadap pihak desa dan pihak penyelenggara.

Selanjutnya, peserta yang tidak lulus melakukan aksi demo dan audiensi dengan Pemdes Truneng. Dan melanjutkan demo ke kecamatan karena mereka belum merasa menemukan jawaban dari tuntutan mereka.

Sebagai informasi, dalam pengisian perangkat Desa Truneng kali ini ada 7 peserta yang berpartisipasi dalam pengisian Kasi Pemerintahan dan 9 peserta untuk Kaur Perencanaan yang menggunakan pihak ketiga yaitu Mitra Lawu dengan sistem CAT.

Kemudian didapatkan nama yang lolos yaitu Fitria Ayu Fatimah untuk Kasi Pemerintahan yang tak lain putri dari Kepala Desa Truneng dan Dini Fikri Hayati yang merupakan anak salah satu perangkat desa Truneng untuk Kaur Perencanaan.(niel/ton)