Ritual Dawuhan, Tradisi Bersih Desa Bedagung dan Desa Ngiliran di Sumber Molang

Dawuhan, ritual adat bersih Desa Bedagung dan Desa Ngiliran di Sumber Molang.(Daniel/Lensa Magetan)

MAGETAN (Lensamagetan.com) – Tradisi Bersih Desa merupakan wujud syukur masyarakat kepada Tuhan, atas melimpahnya hasil bumi atau kemakmuran yang telah diperoleh di suatu desa atau kelurahan.

Selain jadi adat yang perlu dilestarikan, ternyata acara bersih desa juga bisa menjadi agenda atau event tahunan di suatu desa yang bisa juga dijadikan salah satu potensi wisata budaya.

Seperti halnya, bersih desa yang dilaksanakan oleh Desa Bedagung dan Desa Ngiliran, Kecamatan Panekan, Kabupaten Magetan ini. Dua desa yang berdampingan tersebut, menggelar bersih desa di sebuah sendang atau sumber air yang mempunyai nama sendang Molang.

Kepala Desa (Kades) Bedagung, Barno, mengatakan, kegiatan bersih desa tersebut merupakan kegiatan rutin tahunan yang diselenggarakan bersama dengan Pemerintah Desa Ngiliran. Dimana acara itu diselenggarakan setiap tahun sekali di hari Selasa Kliwon di bulan Desember.

“Bersih desa atau dawuhan ini selain sebagai wujud syukur kita semua, juga untuk melestarikan adat budaya yang telah diwariskan oleh pendahulu kita,” kata Barno, Selasa (20/12/2022).

Dalam kesempatan tersebut, selain acara ritual bersih desa, Pemdes Bedagung juga melaunching produk batik yang asli dari Desa Bedagung yang direncanakan menjadi ikon batik desa khas Bedagung.

“Ini sekalian kita mengenalkan produk batik yang diberi nama “Batik Mawar” yang akan menjadi ciri khas Desa Bedagung,”ujarnya.

Sementara itu, ditempat yang sama, Camat Panekan, Dicong Maleleh, menambahkan harapannya agar kedepan kegiatan bersih desa seperti ini bisa menjadi sebuah event yang dikemas dengan lebih menarik lagi.

“Harapan kami untuk kegiatan seperti ini bisa di eventkan, sehingga nanti bisa menarik wisatawan dari luar daerah dan secara tidak langsung juga bisa menjadi wisata budaya dan menjadi ajang promosi bagi desa tersebut nantinya,”imbuhnya.(niel/ton)