Seminar Akbar Stop Bad Words and Bullying, Bupati : Guru Digugu dan Ditiru Harus Dipegang Teguh

Seminar Akbar dalam rangka HUT PGRI Kabupaten Magetan ke 77.(Daniel/Lensa Magetan)

MAGETAN (Lensamagetan.com) – Seperti dalam sepenggal bait puisi Dorothy Law Nolte, bahwa jika anak dibesarkan dengan celaan, ia akan belajar memaki. Hal itulah yang disampaikan oleh Bupati Magetan Suprawoto saat membuka Seminar Akbar Stop Bad Words and Bullying, dalam rangka HUT Ke-77 PGRI.

“Anak akan meniru dan belajar dari kehidupan. Guru, digugu dan ditiru, harus dipegang teguh. Jika anak dibesarkan dengan celaan, ia akan belajar memaki, salah satu bait puisi Dorothy Law Nolte,”kata Bupati Magetan Suprawoto, Rabu (30/11/2022).

Peringatan HUT ke-77 PGRI kali ini mengambil tema Guru Bangkit, Pulihkan Pendidikan, Indonesia Kuat, Indonesia Maju, yang dikemas dalam Seminar Akbar Stop Bad Words and Bullying.

“Stop Bad Words & Bullying” merupakan pesan yang terus digaungkan dalam rangka membangun kepekaan dan kepedulian siswa terhadap sesama serta meneguhkan kebiasaan bersikap baik dalam perkataan dan tindakan.

Ketua PGRI Magetan, Sundarto, S.Pd. SH. M.Hum, menyampaikan dalam rangka HUT Ke-77 PGRI akan digelar beberapa rangkaian kegiatan.

” Kegiatan seminar akbar ini diikuti oleh 3250 peserta guru se-Kabupaten Magetan. Selanjutnya juga akan digelar upacara bendera HUT Ke-77 PGRI, serta jalan sehat. Dengan seminar ini semoga seluruh guru bisa menyerap aspirasi dan inspirasi dari para narasumber, ” terangnya.

Seminar Akbar Stop Bad Words and Bullying ini juga menghadirkan pembicara nasional Syahnaz Haque, Aktris sekaligus Praktisi Parenting, dan Kasat Reskrim Polres Magetan AKP Rudi Hidajanto, S.H.

Hadir dalam acara tersebut, Bupati Magetan, Kapolres Magetan, Kadispora Magetan, Ketua PGRI Kabupaten Magetan, dan peserta seminar akbar guru se-Kabupaten Magetan, bertempat di GOR Ki Mageti.(niel/prokpim)